spill-news

BMKG: Ini Alasan Suhu Jakarta Bisa Capai 38 Derajat

Sabtu, 18 Oktober 2025 | 00:36 WIB
Langit cerah tanpa awan di Jakarta, tanda suhu udara tinggi akibat radiasi matahari langsung. (Foto/ Pinterest.)

BOGORINSIDER.com - Sinar matahari memancar terik di langit Jakarta. Warga mengeluh gerah bahkan sebelum siang datang. Dalam seminggu terakhir, suhu udara di ibu kota menembus angka 36–38 derajat Celsius, rekor yang jarang terjadi di Oktober.
Lalu, apa sebenarnya yang membuat Jakarta begitu panas belakangan ini?

Penjelasan Ilmiah dari BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa fenomena ini merupakan kondisi normal secara astronomis, namun efeknya terasa ekstrem karena kombinasi faktor lokal.

Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, panas tinggi di wilayah Jabodetabek terjadi karena:

  1. Posisi Semu Matahari di Dekat Indonesia
    Sekitar Oktober, matahari berada hampir tepat di atas wilayah Indonesia bagian tengah. Radiasi matahari menjadi maksimal karena datang hampir tegak lurus.
  2. Minim Tutupan Awan
    “Langit Jakarta akhir-akhir ini cenderung cerah. Awan yang biasanya memantulkan sebagian sinar matahari tidak banyak terbentuk,” jelas BMKG dalam siaran resminya.
  3. Massa Udara Kering dari Australia
    Angin timur yang bertiup membawa udara kering dan panas dari Australia, menghambat pembentukan awan hujan. Ini sebabnya udara terasa lebih terik dari biasanya.
  4. Efek Urban Heat Island (Pulau Panas Perkotaan)
    Permukaan kota yang didominasi beton dan aspal menyerap serta memantulkan panas. Hasilnya, suhu udara di wilayah urban lebih tinggi daripada daerah sekitarnya seperti Bogor atau Depok.

Faktor Lokal: “Ulah Kota” yang Memperparah

Selain faktor alam, gaya hidup perkotaan juga berkontribusi besar terhadap panas Jakarta.
Polusi udara dari kendaraan bermotor, kepadatan bangunan tinggi, dan berkurangnya ruang hijau memperburuk sirkulasi udara.

Menurut Lembaga Riset Iklim BRIN, efek urban heat island di Jakarta bisa menambah suhu 2–3°C lebih tinggi dibanding daerah non-perkotaan.

“Kalau di Bogor 33°C, maka Jakarta bisa 36°C, bahkan 38°C saat kondisi langit sangat cerah,” ungkap peneliti BRIN.

Baca Juga: Jakarta Panas Ekstrem! BMKG Ungkap Penyebab Aslinya

Benarkah Ini Efek Pemanasan Global?

Banyak warga mengaitkan panas Jakarta dengan perubahan iklim global.
BMKG menegaskan, secara langsung, fenomena ini adalah pola musiman tetapi pemanasan global bisa memperkuat intensitas dan durasinya.

“Pemanasan global menyebabkan suhu dasar meningkat. Jadi, saat terjadi fenomena lokal seperti posisi matahari tegak lurus, efek panas terasa lebih ekstrem,” jelas BMKG.

Langkah Antisipasi: dari Pemerintah hingga Warga

Pemerintah:

Halaman:

Tags

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB