Dunia Aty seolah runtuh, tapi ia memilih bangkit.
“Kalau saya berhenti, semua perjuangan ibu akan sia-sia,” katanya pelan.
Kini, kehidupan Aty berubah total. Ia punya rumah di Makassar, mobil, kafe, dan beberapa usaha kecil termasuk kosmetik. Kedua saudaranya pun sudah bekerja, bahkan adiknya ikut membantu di bisnis kafe.
Meski pernah disakiti dalam asmara ditipu oleh mantan yang ingkar janji Aty tak larut dalam luka. Ia sudah menemukan sosok baru yang menuntunnya menuju ketenangan.
Dari rumah reyot hingga panggung megah, Aty Kodong membuktikan:
Tak perlu lahir dari kemewahan untuk bisa bersinar. Cukup berani bermimpi dan tak menyerah, bahkan saat yang tersisa hanya segenggam harapan.