spill-news

BBM Etanol 3,5%: Ramah Lingkungan atau Ancaman Mesin?

Minggu, 5 Oktober 2025 | 00:41 WIB
“Ilustrasi bioetanol dari tebu, kini jadi bahan campuran BBM yang memicu pro-kontra di Indonesia.” (Foto/ Istimewa)

Namun, pengamat otomotif menilai pencampuran tanpa transparansi justru bisa menimbulkan krisis kepercayaan. Konsumen perlu tahu dengan jelas apa yang mereka beli, sebagaimana di negara lain dengan label E10, E20, atau E85.

Praktik Global: Belajar dari Negara Lain

Brasil: menjadi pionir bioetanol sejak 1970-an, kini mayoritas mobil menggunakan E25.

  • Amerika Serikat: menerapkan E10 sebagai standar nasional, bahkan E85 untuk kendaraan Flex Fuel.
  • Thailand & India: secara bertahap menggeser bensin murni ke E20 sebagai upaya menekan emisi.

Kunci kesuksesan negara-negara tersebut ada pada kebijakan jelas + edukasi publik + infrastruktur siap.

Baca Juga: Benarkah BBM Etanol Aman untuk Mesin Kendaraan?

Apakah Indonesia Siap?

Jika ditarik ke konteks Indonesia, ada beberapa tantangan besar:

  1. Regulasi belum tegas. Label kandungan etanol di SPBU belum ada.
  2. Pasokan bahan baku terbatas. Produksi tebu dan singkong sering naik-turun.
  3. Infrastruktur minim. Belum ada jalur distribusi bioetanol terintegrasi.
  4. Publik belum teredukasi. Banyak yang masih mengira etanol bisa langsung merusak mesin.

Tanpa persiapan matang, kebijakan etanol bisa berubah jadi “ancaman baru”.

Solusi: Jalan Tengah untuk Transisi Energi

Untuk menjawab pertanyaan besar “solusi atau ancaman?”, Indonesia butuh langkah-langkah konkret:

  • Label BBM yang jelas. Seperti E10 atau E20, agar konsumen tahu kandungan etanol.
  • Sosialisasi masif. Edukasi publik bahwa etanol rendah aman.
  • Dorong produksi lokal. Jangan bergantung pada impor etanol.
  • Insentif bagi industri otomotif. Dorong produsen menyiapkan mesin kompatibel etanol.

Etanol dalam BBM bisa jadi solusi transisi energi yang mendukung target energi terbarukan. Tapi, tanpa regulasi yang jelas, edukasi publik, dan kesiapan pasokan, etanol juga bisa jadi ancaman baru bagi mesin, bisnis, dan kepercayaan konsumen.

Dengan kata lain, etanol bukanlah “penyelamat instan”, melainkan alat transisi yang butuh pengelolaan cerdas.

Halaman:

Tags

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB