BOGORINSIDER.com – Media sosial Indonesia belakangan ini dipenuhi oleh suara protes bertajuk “Stop Tot Tot Wuk Wuk”. Gerakan ini muncul dari keresahan masyarakat terhadap penggunaan sirene, strobo, dan rotator yang dianggap berlebihan oleh pejabat maupun pengawal mereka di jalan raya.
Tagar ini viral di berbagai platform, terutama X (Twitter), Instagram, dan TikTok. Ribuan warganet berbagi pengalaman terganggu oleh suara sirene yang nyaring atau cahaya strobo yang menyilaukan ketika sedang berkendara.
Gerakan ini lahir dari parodi masyarakat atas bunyi sirene pengawal yang sering terdengar di jalanan: “tot tot” untuk klakson panjang dan “wuk wuk” untuk suara sirene yang memekakkan telinga.
Parodi itu kemudian diangkat menjadi simbol protes. Banyak pengguna jalan merasa sirene digunakan bukan lagi untuk kondisi darurat, melainkan sekadar membuka jalan bagi kendaraan pejabat agar terhindar dari macet.
“Saya pernah hampir jatuh karena kaget dengar sirene dari belakang. Padahal bukan ambulans, tapi mobil pejabat,” kata Rina, seorang pengendara motor di Jakarta.
Masyarakat menilai penggunaan sirene dan strobo sudah keluar dari fungsi semula. Sirene seharusnya hanya untuk ambulans, pemadam kebakaran, atau kendaraan darurat.
Namun faktanya, banyak mobil dinas pejabat yang ikut menggunakan fasilitas ini seolah memiliki prioritas di jalan.
Baca Juga: Kendaraan Pribadi Dilarang Pakai Strobo, Ini Aturannya
Fenomena inilah yang membuat publik merasa diperlakukan tidak adil. “Kalau semua pejabat minta jalan pakai sirene, lalu rakyat kecil harus minggir terus?” tulis seorang pengguna akun @jalanlurus di X.
Ramainya gerakan ini membuat Korlantas Polri turun tangan. Sebagai respons cepat, polisi akhirnya mengumumkan larangan sementara penggunaan strobo dan sirene untuk pengawalan pejabat.
“Larangan ini untuk meredam keresahan publik dan mengevaluasi penggunaan sirene di lapangan,” ujar Kakorlantas Polri dalam konferensi pers.
Keputusan ini disambut positif oleh sebagian masyarakat, meski ada juga yang ragu kebijakan ini akan ditegakkan secara konsisten.
Tagar #StopTotTotWukWuk menduduki trending topik nasional selama beberapa hari. Ribuan meme, video parodi, hingga testimoni pengalaman pribadi membanjiri linimasa.
Fenomena ini menunjukkan kekuatan media sosial sebagai kanal aspirasi masyarakat. Apa yang tadinya hanya keluhan di jalan, kini berubah menjadi gerakan digital yang mampu menekan kebijakan pemerintah.