BOGORINSIDER.com – Fenomena SPBU Shell kosong dalam beberapa minggu terakhir membuat masyarakat bertanya-tanya: mengapa BBM yang biasanya mudah ditemukan kini justru menghilang dari pompa-pompa Shell di berbagai kota besar Indonesia?
Di Depok, laporan menyebutkan SPBU Shell sama sekali tidak lagi menjual produk Shell Super, bensin unggulan mereka. Bahkan di beberapa titik di Jakarta, konsumen yang terbiasa mengisi V-Power atau Nitro+ harus kecewa karena stok habis.
Di Surabaya, situasi serupa terjadi: hanya solar yang masih tersedia, sementara jenis bensin sama sekali kosong.
Fenomena ini bukan hanya membuat pengendara resah, tapi juga menimbulkan dampak sosial-ekonomi yang lebih luas. Mari kita kupas kronologi, fakta lapangan, dan penjelasan resmi dari pihak terkait.
Kronologi Kekosongan BBM Shell
- Awal September 2025
Keluhan pertama muncul di media sosial, ketika beberapa pengendara mengunggah foto pompa Shell yang ditutup dengan tulisan “BBM Habis”. - Pertengahan September 2025
Media nasional mulai memberitakan SPBU Shell di Jabodetabek, khususnya Depok, sudah tidak lagi memiliki stok Shell Super. Konsumen diarahkan ke Pertamina atau SPBU lain. - 19 September 2025
Laporan terbaru dari Surabaya menunjukkan banyak SPBU Shell hanya menjual solar. Kondisi ini semakin menegaskan bahwa masalah bukan hanya lokal, melainkan menyebar ke beberapa kota besar.
Fakta di Lapangan
- Shell Super Langka
Jenis bensin Shell Super hampir tidak ditemukan lagi di Jabodetabek. Dari total puluhan SPBU, hanya sebagian kecil yang masih menyediakan stok. - Produk V-Power & Nitro+ Terbatas
Beberapa SPBU masih menjual V-Power, tetapi jumlahnya sangat terbatas dan cepat habis. - Operasional SPBU Menurun
Banyak SPBU Shell mengurangi jam operasional karena tidak ada pasokan bensin. Bahkan ada yang hanya buka untuk layanan minimarket dan bengkel. - Karyawan Dirumahkan
Karena minim aktivitas, beberapa pegawai dirumahkan sementara, bahkan ada yang mencari pekerjaan tambahan seperti jualan kopi dan minuman.
Baca Juga: Usai Heboh, Gubernur Sumsel Turunkan Tim Usut Kasus Wali Kota Prabumulih
Penjelasan dari Shell Indonesia
President Director Mobility Shell Indonesia mengakui bahwa memang ada kekosongan produk bensin di sejumlah SPBU. Ia menyebut kondisi ini terjadi karena faktor distribusi dan penyesuaian operasional.
Pihak Shell menegaskan bahwa layanan non-BBM seperti bengkel, pelumas, dan minimarket tetap berjalan. Namun, belum ada kepastian kapan pasokan BBM bisa kembali normal.
Kebijakan Pemerintah
Menteri ESDM menjelaskan bahwa kuota impor untuk SPBU swasta seperti Shell dan BP sudah ditambah hingga 10% pada 2025. Namun, meski kuota naik, distribusi dan realisasi di lapangan masih butuh waktu.
DPR melalui Komisi VII menegaskan bahwa secara nasional stok BBM masih aman. Kekosongan di Shell lebih banyak disebabkan faktor distribusi dan regulasi impor.
Analisis Situasi