Respons ini mendapat banyak apresiasi dari warganet yang menilai Uya dan Astrid tetap menjaga kepedulian sosial meski sibuk dengan karier.
Peran Media Sosial Sebagai Kanal Amal
Kehadiran media sosial juga dimanfaatkan Uya dan Astrid untuk aksi sosial. Mereka sering mengunggah kampanye donasi, mengajak pengikutnya ikut berdonasi, atau sekadar membagikan informasi penting terkait bantuan.
Dengan ratusan ribu pengikut, media sosial menjadi kekuatan besar untuk menggerakkan kepedulian. Tidak jarang, unggahan mereka langsung disambut respon positif dan bantuan mengalir lebih cepat.
Kritik dan Pro Kontra
Meski sering melakukan aksi sosial, Uya dan Astrid tidak lepas dari kritik. Ada pihak yang menilai aksi mereka hanya untuk pencitraan. Namun, banyak pula yang menilai tidak masalah selama yang membutuhkan tetap terbantu.
Kritik ini menunjukkan bagaimana figur publik selalu berada di bawah sorotan, bahkan ketika mereka melakukan kebaikan.
Baca Juga: Bisnis Uya Kuya Dari Hiburan ke Investasi Besar, Kini Dinonaktifkan Jadi Anggota DPR RI
Amal dalam Kehidupan Sehari-hari
Menariknya, Astrid pernah mengungkap bahwa membantu orang bukan hanya soal aksi besar atau donasi besar-besaran. Menurutnya, berbagi rezeki kecil atau sekadar meluangkan waktu untuk mendengarkan masalah orang lain juga termasuk amal.
Pandangan sederhana ini memperlihatkan bahwa di balik kehidupan glamor, keluarga Uya Kuya tetap menekankan nilai empati.