Kisah Politik Perempuan, Kiprah Inspiratif Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Kini Mundur

photo author
- Jumat, 12 September 2025 | 15:08 WIB
Rahayu Saraswati, politisi perempuan yang vokal memperjuangkan isu kesetaraan gender dan perlindungan anak di DPR RI. (Tangkapan layar Instagram pandemictalks)
Rahayu Saraswati, politisi perempuan yang vokal memperjuangkan isu kesetaraan gender dan perlindungan anak di DPR RI. (Tangkapan layar Instagram pandemictalks)

BOGORINSIDER.com --Politik Indonesia selama ini sering disebut sebagai arena “laki-laki”. Namun, kehadiran sosok seperti Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menjadi bukti bahwa perempuan mampu menembus dominasi itu.

Lebih dari sekadar politisi, Rahayu tampil sebagai aktivis yang konsisten memperjuangkan kesetaraan gender dan perlindungan kelompok rentan.

Perempuan dalam Politik: Jalan yang Penuh Tantangan

Sejarah panjang parlemen Indonesia menunjukkan keterwakilan perempuan masih minim. Walau ada aturan kuota 30%, faktanya banyak perempuan masih sulit masuk ke lingkaran kekuasaan.

Baca Juga: Profil Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Dari Aktris ke Politik Nasional, Kini Memilih Mundur

Di sinilah kehadiran Rahayu Saraswati penting. Sebagai anggota DPR periode 2014–2019 dan kembali di 2024, ia membawa isu perempuan ke ruang sidang parlemen yang sering didominasi agenda maskulin.

Kiprah Nyata: Perlindungan Anak & Perempuan

Rahayu dikenal vokal dalam isu perlindungan anak, perdagangan manusia, dan kekerasan seksual.

Ia aktif mendorong regulasi yang lebih berpihak pada korban. Salah satu kontribusinya yang menonjol adalah keterlibatan dalam pembahasan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).

Keberanian berbicara soal isu yang sering dianggap tabu menunjukkan bagaimana ia memanfaatkan posisinya untuk membuka jalan bagi suara korban yang selama ini terpinggirkan. (Kompas)

Baca Juga: Awal Mula iPhone 17 Masuk Indonesia dan Kisahnya

Dari Dunia Hiburan ke Aktivisme Sosial

Sebelum terjun ke politik, Rahayu sempat berkarya di dunia hiburan, membintangi film Merah Putih. Namun, ia memilih jalur politik bukan sekadar mengikuti jejak keluarga, melainkan untuk memberikan dampak sosial yang lebih luas.

Pengalaman seni membuatnya lebih komunikatif dan berani tampil di publik. Inilah modal penting saat ia berbicara lantang tentang diskriminasi gender dan hak perempuan.

Tantangan: Politik, Gender, dan Kontroversi

Meski punya rekam jejak positif, perjalanan Rahayu tak selalu mulus. Ia pernah menjadi sasaran serangan personal, mulai dari ejekan misoginis hingga kritik terhadap sikap politiknya.

Baca Juga: Antisipasi Warga Jadi Kunci Hadapi Cuaca Ekstrem di Jakarta

Namun, justru di sinilah relevansi perjuangannya: kesetaraan gender di politik bukan hanya soal jumlah perempuan di parlemen, tapi juga soal bagaimana mereka dihormati, diakui, dan tidak direduksi pada hal personal.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X