BOGORINSIDER.com --Pergantian Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa bukan hanya menggegerkan politik dalam negeri, tapi juga jadi sorotan internasional.
Sejumlah media asing seperti Reuters dan CNBC mencatat bahwa kredibilitas fiskal Indonesia kini berada di ujung tanduk.
Investor global disebut mulai khawatir apakah Indonesia masih bisa menjaga disiplin anggaran setelah Sri Mulyani turun panggung.
Sorotan Media Asing
Reuters menulis bahwa pencopotan Sri Mulyani membuat pasar “gelisah” karena ia dikenal sebagai simbol stabilitas fiskal. Rupiah pun langsung melemah lebih dari 1%, IHSG juga terkoreksi.
Baca Juga: Subsidi & Inflasi Jadi PR Menkeu Baru, DPR Soroti Purbaya Untuk Memperhatikan Rakyat Kecil
CNBC menambahkan, pengangkatan Purbaya membawa sinyal kemungkinan pelonggaran fiskal. Media itu menyoroti kekhawatiran bahwa defisit bisa melebar, dan utang Indonesia berpotensi naik lebih cepat.
Dengan kata lain, dunia internasional melihat pergantian ini bukan sekadar reshuffle, melainkan perubahan arah kebijakan ekonomi.
Sri Mulyani: Ikon Disiplin Fiskal
Selama dua periode Jokowi, Sri Mulyani sukses membangun reputasi Indonesia sebagai negara dengan disiplin fiskal. Ia menjaga defisit di bawah 3%, meski harus menghadapi tekanan politik.
Tak heran jika media asing menilai kepergiannya meninggalkan “lubang besar” dalam kredibilitas fiskal Indonesia.
Purbaya di Mata Dunia
Purbaya mungkin dikenal di dalam negeri sebagai ekonom dan mantan Ketua LPS. Namun, di mata dunia internasional, namanya belum sepopuler Sri Mulyani.
Karena itu, media asing memandang skeptis. Mereka menunggu bukti apakah Purbaya bisa menjaga kepercayaan investor global atau justru mengikuti agenda politik pemerintah yang cenderung ekspansif.
Baca Juga: Belum Seminggu Ucapan Kontroversial Purbaya, Menkeu Baru yang Bikin Heboh Jagat Maya
Kekhawatiran Investor Global
Ada tiga kekhawatiran utama investor internasional:
-
Defisit Anggaran Melebar.
Jika APBN 2026 benar-benar direvisi, defisit bisa naik lebih dari target 3%.