BOGORINSIDER.com --Menyebut nama Hotman Paris Hutapea, publik langsung teringat dua hal kasus besar dan kemewahan.
Pengacara kelahiran Sumatera Utara, 20 Oktober 1959 ini memang dikenal sebagai salah satu advokat paling sukses di Indonesia.
Perjalanannya dimulai dari firma hukum OC Kaligis, lalu berlanjut ke Nasution Lubis Hadiputranto, hingga sempat bekerja di firma hukum Sydney.
Tahun 1989, ia berdiri sendiri dengan mendirikan “Hotman Paris Hutapea & Partners”. Dari sinilah perjalanan sukses itu dimulai.
Baca Juga: Deretan Kasus Anak Pejabat yang Bikin Publik Geram, dari Mario Dandy hingga Rasyid Rajasa
Hotman bukan pengacara sembarangan. Tarif minimalnya untuk satu kasus saja mencapai 100 ribu dolar AS, setara Rp1,3 miliar.
Bayangkan jika ia menangani lebih dari lima kasus setahun, penghasilannya bisa tembus ratusan miliar rupiah.
Tak hanya dari profesinya sebagai pengacara, kekayaan Hotman juga bersumber dari bisnis. Ia memiliki lebih dari 200 ruko di Jakarta, sebagian besar di Kelapa Gading.
Dengan harga sewa ratusan juta per tahun, Hotman bisa mengantongi hingga Rp40 miliar hanya dari properti.
Baca Juga: Naik Bajaj Hingga Antre PRJ, Potret Sederhana Istri Menteri Keuangan Setia Menemani
Belum lagi 12 vila mewah di Bali, hotel di berbagai daerah, dan rencana menambah hingga 50 unit properti di masa depan.
Ia pun merambah dunia hiburan. Sebagai host “Hotman Paris Show”, bayarannya disebut mencapai ratusan juta per episode.
Investasi pun tak ketinggalan. Bersama Nikita Mirzani, Hotman masuk ke Holywings dengan nilai investasi puluhan miliar.
Semua itu mendukung gaya hidup mewahnya: koleksi mobil Lamborghini, Ferrari, hingga Rolls Royce; jam tangan bernilai total Rp30 miliar serta jas branded seharga ratusan juta.