BOGORINSIDER.com --Kasus mutilasi yang mengguncang Mojokerto terus berkembang. Hingga Selasa (9/9/2025), polisi menemukan sedikitnya 310 potongan tubuh korban yang tercecer di kawasan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.
Penemuan ini menambah panjang daftar kengerian dalam kasus yang menyeret tersangka Alvi Maulana, seorang pria yang ternyata pernah bekerja sebagai tukang jagal hewan.
Kronologi Penemuan Mengerikan
Awalnya, warga Pacet dikejutkan dengan temuan potongan tubuh manusia di sekitar hutan dan semak-semak pada akhir pekan lalu. Laporan segera masuk ke Polres Mojokerto, yang kemudian melakukan penyisiran intensif di sepanjang jalur Pacet–Batu.
Baca Juga: Haornas ke-42 Diselenggarakan di Tengah Kosongnya Kursi Menpora
Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil mengidentifikasi bahwa potongan tubuh tersebut merupakan milik seorang perempuan berinisial TAS, kekasih dari pelaku Alvi Maulana.
CNN Indonesia melaporkan, temuan awal mencapai 76 potongan tubuh yang tercecer di berbagai titik. Namun, setelah operasi lanjutan pada Selasa, jumlahnya membengkak menjadi 310 potongan tubuh【web】. Fakta ini membuat publik semakin terkejut dan bertanya-tanya, bagaimana bisa aksi mutilasi dilakukan sedemikian ekstrem.
Tersangka, Alvi Maulana (28), rupanya memiliki latar belakang pekerjaan yang membuatnya terbiasa menggunakan pisau. Ia diketahui pernah bekerja sebagai tukang jagal hewan di pasar tradisional.
Kapolres Mojokerto AKBP Andi Rahmad menjelaskan bahwa latar belakang inilah yang membuat tersangka tampak “profesional” dalam memotong tubuh korban.
Baca Juga: Dito Ariotedjo Belum Pasti Hadir di Haornas ke-42 Usai Lengser dari Menpora
“Pelaku memanfaatkan keahliannya dari pekerjaan sebelumnya. Inilah yang membuat jumlah potongan tubuh begitu banyak,” ujar AKBP Andi dalam konferensi pers, Selasa (9/9).
Keterangan ini memperkuat dugaan bahwa mutilasi bukan dilakukan secara spontan, melainkan sudah melalui perhitungan dan teknik yang matang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, motif utama pembunuhan dan mutilasi ini berakar pada konflik personal. Alvi dan korban TAS diketahui menjalin hubungan asmara, namun sering terlibat pertengkaran hebat.
Menurut keterangan penyidik, pertengkaran terakhir dipicu oleh masalah ekonomi dan rasa cemburu. Malam sebelum kejadian, korban disebut melontarkan kata-kata kasar yang memicu emosi pelaku.