Biadab, Kasus Mutilasi Mojokerto Ditemukan 310 Potongan Tubuh Gegerkan Mojokerto

photo author
- Selasa, 9 September 2025 | 14:58 WIB
“Polisi menyisir kawasan Pacet, Mojokerto, lokasi ditemukannya ratusan potongan tubuh korban mutilasi.” Foto/Instagram ( Foto/Instagram)
“Polisi menyisir kawasan Pacet, Mojokerto, lokasi ditemukannya ratusan potongan tubuh korban mutilasi.” Foto/Instagram ( Foto/Instagram)

Dalam kondisi itulah, Alvi kemudian menghabisi nyawa korban di kamar kos mereka di Surabaya, sebelum akhirnya memutilasi tubuhnya dan menyebarkan potongan ke berbagai lokasi di Mojokerto.

Psikolog yang diwawancarai Detik menyebut hubungan mereka masuk kategori toxic relationship, yakni relasi penuh manipulasi, kontrol emosional, dan kekerasan verbal. “Kasus ini menjadi gambaran nyata betapa berbahayanya hubungan toksik yang tidak segera dihentikan,” jelasnya.

Baca Juga: Prabowo Subianto Rombak 5 Menteri, Kabinet Merah Putih Berubah

Setelah temuan potongan tubuh menghebohkan Mojokerto, polisi langsung bergerak cepat. Pada 7 September 2025, tim Resmob berhasil menangkap Alvi di kosnya di Surabaya. Saat digeledah, polisi menemukan potongan tubuh yang disimpan dalam tas, lemari, bahkan sebagian dikubur di dalam kamar.

“Pelaku berusaha menyembunyikan potongan tubuh di berbagai tempat. Namun, bau menyengat dan laporan warga membuat kami cepat bertindak,” kata Kapolres Mojokerto.

Proses evakuasi dilakukan dengan bantuan tim Inafis dan dokter forensik dari RS Bhayangkara. Potongan tubuh yang berhasil dikumpulkan kini sedang menjalani proses identifikasi dan penyusunan kembali untuk kepentingan otopsi.

Warga Pacet mengaku trauma dengan kejadian ini. Seorang saksi mata, Arif (42), mengatakan ia pertama kali menemukan bungkusan plastik hitam di tepi jalan setapak menuju hutan.

“Awalnya saya kira sampah rumah tangga. Tapi waktu saya buka, ternyata ada potongan tubuh manusia. Saya langsung lari melapor ke polisi,” ungkapnya dengan wajah pucat.

Temuan ini membuat aktivitas warga sekitar sempat lumpuh. Jalanan di Pacet ramai didatangi aparat kepolisian, media, hingga warga yang penasaran.

Kasus mutilasi Mojokerto ini tidak hanya berdampak pada keluarga korban, tapi juga menimbulkan trauma kolektif di masyarakat. Banyak orang tua kini semakin waspada terhadap keberadaan anak mereka, terutama yang tinggal di kos atau merantau.

Ahli kriminologi dari Universitas Airlangga menilai bahwa kasus ini menunjukkan potret gelap relasi interpersonal yang bercampur dengan faktor ekonomi. “Kita melihat di sini bagaimana tekanan hidup, relasi toksik, dan latar belakang profesi berkontribusi dalam tragedi mengerikan,” ujarnya.

Meski motif utama diduga konflik hubungan, polisi masih mendalami kemungkinan ada faktor lain, termasuk gangguan psikologis pada pelaku.

“Pelaku menunjukkan pola tindakan yang sistematis. Kami tidak menutup kemungkinan ada kondisi psikologis yang memengaruhi,” jelas penyidik Polda Jatim.

Selain itu, polisi juga tengah mendalami apakah ada pihak lain yang mengetahui atau bahkan membantu pelaku.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X