Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga menyinggung adanya indikasi makar. Ia menegaskan, pemerintah tidak akan mentoleransi gerakan yang berpotensi mengancam keutuhan negara.
Baca Juga: Asal Mula “17+8 Tuntutan Rakyat”, Dari 211 Aspirasi Jadi Gerakan Viral
“Silakan menyampaikan aspirasi, itu hak rakyat. Tetapi bila ada upaya merusak persatuan, negara wajib bertindak tegas,” ujarnya.
Reaksi Internasional
Beberapa media asing seperti Reuters dan The Straits Times ikut menyoroti pidato Prabowo. Mereka menilai Indonesia sedang berada di persimpangan penting: antara meredam gejolak politik dalam negeri atau berisiko menghadapi instabilitas jangka panjang.
Pernyataan “tidak akan mundur setapak pun” jelas menjadi momen penting dalam kepemimpinan Prabowo. Di satu sisi, hal itu menunjukkan keberanian menghadapi krisis. Namun, di sisi lain, tantangan besar menunggu: bagaimana menjaga stabilitas politik, mendengarkan aspirasi rakyat, sekaligus menindak tegas pihak yang mencoba menggoyahkan negara.