spill-news

Ledakan Amarah Aksi Demonstrasi Publik di DPR, Tuliskan 'Who Needs Gibran'

Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:32 WIB
aksi demonstrasi 25 agustus 2025. Foto/Instagram (Foto/Instagram)

BOGORINSIDER.com --Gelombang kekecewaan masyarakat terhadap serangkaian kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat memuncak dalam aksi demonstrasi yang digelar di depan Gedung DPR/MPR RI, Senin (25/8).

Viralnya aksi demonstrasi ini tak hanya diwarnai orasi, tetapi juga berbagai coretan vandalisme yang menyampaikan pesan protes dan kritik tajam kepada para elit politik.

Dinding dan jembatan layang di kawasan Senayan berubah menjadi media ekspresi kemarahan massa.

Mereka menyoroti sejumlah isu krusial, mulai dari besarnya tunjangan para anggota dewan hingga mempertanyakan peran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga: Kapolres Pastikan Pengamanan Demo di DPR Tanpa Senjata Api, Imbau Massa Tetap Tertib

Salah satu tulisan paling mencolok terlihat di jembatan layang Senayan, dengan kalimat berbahasa Inggris yang provokatif: "Who Needs Gibran?" (Siapa yang Butuh Gibran).

Tulisan ini dinilai sebagai bentuk ketidakpercayaan terhadap peran sang Wakil Presiden di tengah kondisi rakyat yang kian terjepit.

Tak hanya Gibran, para anggota DPR juga menjadi sasaran utama kemarahan massa. Kebijakan tunjangan rumah sebesar Rp 50 juta yang membuat total pendapatan anggota dewan mencapai sekitar Rp 100 juta per bulan, menjadi pemicu kritik tajam.

Salah satu coretan bertuliskan “Gaji naik, IQ lo jongkok” menggambarkan sindiran keras terhadap para wakil rakyat yang dinilai tidak peka terhadap penderitaan masyarakat.

Baca Juga: Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI Gelar Aksi di DPR 25 Agustur 2025

Sindiran lainnya bahkan mengkalkulasi pendapatan anggota dewan secara gamblang dengan tulisan “Rp 3 juta sehari?”, sebagai bentuk protes terhadap ketimpangan sosial yang kian melebar.

Isu korupsi pun tak luput dari sorotan. Coretan bertuliskan “Awas banyak tikus!” ditemukan di beberapa titik lokasi demonstrasi, menandakan masih kuatnya keresahan publik terhadap praktik korupsi di kalangan pejabat.

Aksi ini dianggap sebagai puncak dari akumulasi kemarahan masyarakat terhadap kebijakan yang dinilai jauh dari kepentingan rakyat, seperti kenaikan berbagai jenis pajak dan pemberian tunjangan besar kepada pejabat negara.

Baca Juga: Demo di Depan DPR Ricuh, Massa Kibarkan Bendera One Piece dan Tuntut Pembubaran DPR

Halaman:

Tags

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB