BOGORINSIDER.com --Polemik seputar film animasi Merah Putih: One For All yang menyedot anggaran hingga Rp6,7 miliar kini melebar ke rumah produksi yang menggarapnya, Perfiki Kreasindo.
Publik mulai mempertanyakan kredibilitas dan latar belakang perusahaan tersebut, seiring kritik terhadap kualitas animasi film yang dinilai tak sebanding dengan dana produksinya.
Ketidakpuasan warganet terhadap hasil akhir film memunculkan rasa penasaran siapa sosok di balik Perfiki Kreasindo, rumah produksi yang kini tengah menjadi buah bibir?
Baca Juga: Bupati Bogor Dorong Sinergi Toko Modern dan UMKM untuk Ekonomi Daerah yang Berkelanjutan
Tim Produksi yang Terungkap ke Publik
Meski identitas pemilik belum diketahui secara pasti, tim inti yang terlibat dalam produksi film sudah diumumkan.
Tercatat, Merah Putih: One For All digarap oleh produser Toto Soegriwo, produser eksekutif Sonny Pudjisasono, dan disutradarai oleh Bintang Takari serta Endiarto.
Situs Resmi Tidak Bisa Diakses, Pemilik Masih Misterius
Upaya menelusuri lebih jauh informasi terkait Perfiki Kreasindo menemui kendala. Situs resmi perusahaan di alamat perfiki.com tidak dapat diakses dan hanya menampilkan pesan “403 Forbidden”, menambah tanda tanya di tengah kontroversi yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Produksi Rp6,7 miliar, film animasi merah putih berjudul One For All diduga gunakan aset 3D berbayar
Bernaung di Bawah Yayasan Perfilman H. Usmar Ismail
Meskipun informasi mengenai pemilik belum terkuak, penelusuran terbatas menunjukkan bahwa Perfiki Kreasindo berada di bawah naungan Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail sebuah lembaga swasta yang bergerak di bidang pengembangan dan pendidikan perfilman di Tanah Air.
Transparansi Dipertanyakan
Keterbatasan informasi mengenai struktur dan latar belakang rumah produksi ini semakin memperkuat sorotan terhadap transparansi dalam proyek film nasionalisme tersebut.