BOGORINSIDER.com --Sebuah foto rombongan guru SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafi'iyah, Mendut, Kabupaten Magelang, yang tengah berada di dalam mobil menjadi viral di media sosial.
Foto tersebut mencuri perhatian publik setelah beredar informasi bahwa gambar itu diambil sebelum kecelakaan tragis di Kalijambe, Purworejo, yang merenggut 11 nyawa, termasuk para guru dalam rombongan tersebut.
Salah satu unggahan foto itu muncul di akun Instagram @magelang.raya. Unggahan tersebut menampilkan beberapa foto selfie yang disebut-sebut sebagai momen terakhir para korban sebelum kecelakaan.
Baca Juga: 1 korban luka kecelakaan maut di Kalijambe masih dirawat intensif di RSUD Tjitrowardojo
Dalam keterangannya, disebutkan bahwa foto diambil "beberapa saat sebelum kejadian." Hingga 24 jam setelah diposting, unggahan itu telah mendapatkan 19.300 likes, 688 komentar, dan ribuan penayangan dari warganet.
Namun, Kepala SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafi'iyah, Nurul Faizah, memberikan klarifikasi atas foto yang viral tersebut.
Ia menegaskan bahwa foto itu memang menampilkan rombongan guru dari sekolahnya, tetapi diambil pada hari yang berbeda dan tidak berkaitan langsung dengan hari kecelakaan.
Baca Juga: Kabar terbaru sopir truk penabrak angkot di Kalijambe meninggal dunia
"Foto itu bukan diambil saat keberangkatan menuju Purworejo. Itu diambil satu hari sebelumnya, saat mereka berada di mobil sekolah untuk keperluan takziah ke rumah salah satu wali murid yang meninggal dunia," jelas Nurul saat ditemui wartawan dalam acara penyerahan santunan oleh Jasa Raharja, Kamis (8/5/2025).
Nurul juga menyebut bahwa para guru dalam foto tersebut memiliki nama-nama yang hampir sama dengan korban kecelakaan, sehingga kemungkinan terjadi kesalahpahaman di kalangan masyarakat.
Sebelumnya diberitakan, rombongan guru SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafi'iyah mengalami kecelakaan maut ketika angkot yang mereka tumpangi ditabrak truk pasir di wilayah Kalijambe, Purworejo.
Rombongan tersebut sedang dalam perjalanan untuk melayat ke rumah kepala sekolah yang ayahnya wafat.
Akibat insiden tragis tersebut, 11 orang termasuk sopir dan para guru meninggal dunia, sementara tiga penumpang lainnya mengalami luka-luka.