BOGORINSIDER.com --Aktor Fedi Nuril baru-baru ini menyoroti gaya pidato Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, saat menghadiri puncak perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra yang digelar pada Sabtu, 15 Februari 2025.
Melalui akun X resminya, @realfedinuril, pada 16 Februari, Fedi Nuril pemeran film Ayat-Ayat Cinta tersebut membagikan ulang sebuah video yang memperlihatkan gestur Prabowo saat berbicara di atas panggung.
Dalam cuplikan rekaman tersebut, Prabowo menanggapi pernyataan publik mengenai Kabinet Merah Putih, yang dianggap memiliki jumlah menteri dan pejabat cukup banyak. Karena hal ini, kabinet di bawah pemerintahannya kerap disebut sebagai "kabinet gemuk."
"Ada orang-orang pintar (ngomong) 'kabinet ini kabinet gebuk', 'terlalu besar', ndasmu. Saudara-saudara sekalian, Timor Leste jumlah penduduknya nggak sampai 2 juta orang, kalah sama kabupaten Bogor, kabinetnya itu 28 orang. Kita seluas Eropa, Eropa 27 negera, dia punya 27 menteri keuangan, 27 menteri dalam negeri, 27 menteri luar negeri, 27 panglima. 'Kabinet gemuk', nggak peduli saya disebut apa, yang penting hasilnya," ucap Prabowo Subianto.
Namun, hal yang menjadi sorotan Fedi Nuril dan mayoritas warganet di media sosial, cara berbicara Prabowo Subianto ketika berpidato dianggap seperti anak kecil atau bocah yang sedang mengejek.
"Gue malu Presiden RI yang sudah berumur 73 tahun berpidator menggunakan gestur ala bocah 'nye... nye... nye...' ('terlalu besar') dan ngomong 'ndasmu'. Di ruangan itu reaksinya banyak yang ketawa pula," cuit Fedi Nuril.
Baca Juga: Pegawai PUPR Kutai Timur viral di media sosial, terekam joget dan saweran di ruang rapat
Unggahan yang disukai sebanyak lebih dari 33.000 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam komentar. Tak sedikit warganet lainnya yang sependapat dengan Fedi Nuril.
"Prabowo dalam penampilan pidatonya belakangan ini tak hanya meremehkan kritik netizen dan masyarakat, tapi juga meremehkan pendapat para akademisi, dan para profesor yang dia sebutkan. Prabowo melakukan fallacy of relevance, menyerang pendapat atau pemikiran yang tidak relevan dengan argumen asli dari para pengkritiknya," komentar @henr********
"Serem, ignorant banget. Siapa yang bilang dia udah berubah? Karakternya masih sama kayak dulu," tambah @wey*******
"Astaghfirullah, layak kah seorang pemimpin senang mengumpat lagi mencela dengan bahasa kasar di hadapan masyarakat? Lebih baik diam mulutmu itu,"sahut @prins********