spill-news

Dampak pengecer sudah di larang, antrean panjang kota Bogor di pangkalan LPG akibat kebijakan baru pemerintah

Selasa, 4 Februari 2025 | 07:29 WIB
Ilustrasi masyarakat yang tengah antrian gas elpiji 3 kg. (Istimewa)

BOGORINSIDER.com --Kebijakan pemerintah yang melarang pengecer menjual gas elpiji 3 kg berdampak pada meningkatnya antrean pembeli di pangkalan resmi, termasuk yang berada di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Salah satu lokasi yang mengalami lonjakan antrean gas elpiji adalah Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg CV Permata Niaga Abadi di Kelurahan Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat, pada Senin (3/1/2025).

Sejak pagi, puluhan warga telah mengantre untuk mendapatkan gas elpiji subsidi tersebut. Mereka datang tidak hanya dari Kecamatan Bogor Barat, tetapi juga dari wilayah sekitar.

Baca Juga: Sosok Wenny Myzon oknum yang menghina pegawai honorer ternyata tidak dipecat PT Timah Tbk

Muhammad Yusuf, salah seorang warga Bogor, mengaku sudah mengantre sejak pukul 08.00 WIB dan baru mendapatkan gas pada pukul 10.00 WIB.

Ia sempat mencari gas elpiji di beberapa warung di sekitar Jalan Merdeka, Kecamatan Bogor Tengah, namun tidak menemukannya. Akhirnya, ia harus mencari ke lokasi lain hingga menemukan stok gas di pangkalan tersebut.

Kondisi ini dinilai menyulitkan masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada gas elpiji untuk usaha, seperti Yusuf yang berprofesi sebagai penjual gorengan.

Ia membutuhkan sekitar 3-4 tabung gas per hari, namun di pangkalan hanya diperbolehkan membeli satu tabung karena aturan pembatasan satu KTP untuk satu tabung gas.

Baca Juga: Kronologi anak perempuan masih SMP viral ancam ibunya dengan sajam perkara tidak dibelikan skincare

Meski demikian, Yusuf mengakui harga gas di pangkalan lebih murah dibandingkan di pengecer, yakni Rp19 ribu per tabung.

Namun, ia tetap berharap ada kemudahan dalam mendapatkan gas subsidi, karena beralih ke gas non-subsidi ukuran 12 kg dinilai terlalu mahal.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh warga lain, Nuraini, yang harus mengantre sejak pagi karena stok di warung-warung telah habis.

Ia mengungkapkan bahwa kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa hari sebelumnya dan setiap kali membeli gas di pangkalan, ia harus menghadapi antrean panjang.

Baca Juga: Hanya karena tidak dibelikan skincare anak SMP di Pemalang ancam ibunya dengan sajam, video viral di media sosial

Halaman:

Tags

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB