BOGORINSIDER.com --Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di rumah pribadi Djan Faridz di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (22/1/2025).
Penggeledahan ini berkaitan dengan penyelidikan kasus suap terkait proses Pergantian Antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024 yang melibatkan mantan kader PDI-P, Harun Masiku.
Djan Faridz dikenal sebagai seorang politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di rumah Djan Faridz
Pelantikannya dilakukan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (17/7/2023) dan tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor 63 P Tahun 2023.
Pria kelahiran 5 Agustus 1950 ini mengawali karier sebagai pengusaha. Pada 1996, ia mendirikan PT Dizamatra Powerindo, sebuah perusahaan kontraktor yang pernah bekerja sama dengan Pertamina.
Selain aktif di dunia bisnis, Djan Faridz juga berkiprah di organisasi, termasuk menjadi anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Pada 2004, Djan Faridz menjabat sebagai anggota Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan dipercaya menjadi Bendahara NU cabang Jakarta pada 2009.
Di tahun yang sama, ia terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mewakili DKI Jakarta dengan perolehan 200.000 suara.
Perjalanan kariernya terus berlanjut hingga ia menduduki posisi sebagai Menteri Perumahan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu II di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2011. Jabatan tersebut diembannya hingga 2014.
Baca Juga: Pengemudi arogan todongkan pistol di SPBU tol Jagorawi dengan ancaman 'saya tembak kamu'
Djan Faridz, yang merupakan lulusan Universitas Tarumanegara, juga tercatat sebagai anggota Majelis Kehormatan PPP untuk periode 2020-2025.
Terkait penggeledahan rumahnya, Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, menyampaikan bahwa tindakan ini dilakukan sebagai bagian dari pengembangan kasus.