BOGORINSIDER.com --Sebuah video yang menampilkan dugaan tindakan arogansi oleh seseorang yang diduga anggota TNI menjadi viral di media sosial.
Video anggota TNI ini menarik perhatian warganet karena menunjukkan perilaku yang dianggap tidak pantas.
Hingga saat ini, lokasi pasti kejadian belum dapat dipastikan. Namun, insiden tersebut diduga terjadi di dekat pintu keluar Tol Jagorawi menuju Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Rabu pagi, 22 Januari 2025.
Dalam rekaman video tersebut, terlihat sebuah mobil berpelat TNI 5519-03 secara mendadak berhenti di tengah jalan dan menghalangi kendaraan lain yang merekam kejadian itu.
Baca Juga: Kontribusi Program MBG Terhadap Mitra Bisnis dan Tenaga Kerja di Indonesia
Aksi ini memicu spekulasi dan kritik dari masyarakat yang mempertanyakan tindakan pengemudi mobil berpelat TNI tersebut.
Tak lama setelah itu, pengemudi mobil, seorang pria yang mengenakan kaos hijau, keluar dari kendaraannya.
Ia kemudian terlihat melontarkan kata-kata makian dan disebut melakukan pemukulan terhadap perekam.
Baca Juga: Hukuman Abraham Michael divonis 15 tahun penjara kasus pembunuhan ke satpam rumahnya di Bogor
Narasi yang ditulis oleh perekam video menyebutkan, "Kronologi: saya baru keluar dari arah Tol Jagorawi menuju Taman Mini. Setelah melewati lampu merah, ada mobil anggota dari arah Hek yang menurut saya tidak mau memberikan jalan. Anggota tersebut tidak terima, langsung memaki-maki saya, dan meminta saya berhenti. Kemudian dia turun dari mobil, masih memaki-maki saya, dan tanpa disangka memukul saya sekali, meskipun saat memukul tidak terlihat di kamera. Selebihnya bisa dilihat di video (kejadian tanggal 22/1/2025 sekitar jam 07:45). Yang saya bingung, orang-orang seperti ini di jalan selalu arogan."
Menanggapi video viral tersebut, Kapuspen TNI, Mayjen Hariyanto, memberikan pernyataan.
Baca Juga: Tangis pengacara Farida Felix anaknya Abraham Michael jadi tersangka pembunuhan, berlutut minta maaf
"Terima kasih atas pertanyaan rekan media. Mengenai berita viral tersebut, TNI saat ini tengah melalukan penelusuran," ujar Haryanto.