BOGORINSIDER.com - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap sektor ekonomi, terutama dalam menciptakan peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha lokal.
Program ini memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan sumber daya manusia berkualitas melalui pemenuhan kebutuhan gizi nasional sekaligus memperkuat perekonomian pedesaan dengan melibatkan berbagai mitra bisnis lokal seperti petani, peternak, pembudidaya ikan, dan nelayan.
Peluang Kerja dan Dampak Ekonomi
Menurut Dr. Dudi S. Hendrawan, MM, bahan pangan yang digunakan dalam program MBG sebaiknya dipasok oleh pelaku usaha lokal, termasuk petani, peternak, pembudidaya ikan, dan nelayan.
Pendekatan ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional tetapi juga menciptakan peluang kerja yang signifikan.
Setiap desa yang terlibat dalam program ini diperkirakan dapat menciptakan peluang kerja langsung bagi 38 hingga 61 orang. Jika dikalkulasikan secara nasional, jumlah tenaga kerja yang terlibat dapat mencapai 4,2 juta orang.
Selain itu, program ini juga memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi pelaku usaha lokal.
Dengan memprioritaskan penggunaan bahan pangan lokal, program ini memperpendek rantai pasok sehingga keuntungan yang diperoleh oleh petani, peternak, dan nelayan menjadi lebih optimal.
Pendapatan mereka diperkirakan meningkat hingga 1,5-2 kali lipat dari Upah Minimum Regional (UMR). Hal ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara keseluruhan.
Keuntungan bagi Pelaku Usaha Lokal
Salah satu keuntungan utama dari pelaksanaan program MBG adalah kesempatan bagi pelaku usaha lokal untuk menjual hasil produksi mereka dengan lebih mudah dan dengan harga yang lebih stabil.
Dengan adanya program ini, petani, peternak, dan nelayan memiliki akses pasar yang lebih jelas dan terjamin, sehingga mengurangi ketergantungan pada tengkulak atau perantara.
Seperti yang disampaikan oleh Drh. Nanang Purus Subendo dari Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia, program ini membantu peternak dalam menjual hasil ternak mereka secara langsung ke pasar yang lebih luas, memperpendek rantai pasok, dan memberikan keuntungan yang lebih optimal.
Hal ini menjadi langkah strategis untuk memastikan stabilitas harga di tingkat peternak dan meningkatkan kesejahteraan mereka.