BOGORINSIDER.com --Kasus yang sempat viral tentang remaja perempuan berinisial S (14) yang ditetapkan sebagai tersangka di Padangsidimpuan, Sumatera Utara, kini berakhir dengan damai.
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara melaporkan bahwa kedua keluarga akhirnya sepakat menyelesaikan masalah ini melalui pendekatan kekeluargaan.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sumut, keputusan damai ini tercapai melalui mediasi yang diinisiasi pihak kepolisian dengan dukungan pemerintah setempat, tokoh agama, dan beberapa perwakilan masyarakat.
Baca Juga: Cerita keluarga korban kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92
Mediasi ini berhasil mendorong kedua keluarga untuk mengambil pendekatan restoratif, yang dikenal sebagai restorative justice, dalam menyelesaikan perselisihan.
“Pendekatan restorative justice ini membantu kedua belah pihak mencapai kesepakatan yang menjaga hubungan baik dan memberi contoh positif bagi masyarakat,” kata Hadi, selaku Kabid Humas Polda Sumut, pada Selasa di Medan.
Pendekatan ini tidak hanya mempertimbangkan aspek hukum, tetapi juga memperhatikan masa depan anak yang terlibat.
“Kami ingin memastikan anak-anak ini tidak dibebani dengan rekam jejak hukum yang bisa mempengaruhi masa depan mereka,” jelas Hadi.
Kasus tersebut sebelumnya telah beberapa kali melalui proses mediasi dan diversi oleh Polres Padangsidimpuan. Namun, upaya-upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Kasus bermula dari hubungan antara MRST dan SRP. Pada 13 April 2024, SRP mengirimkan foto dirinya kepada MRST.
MRST kemudian mengirim video tak senonoh kepada SRP, yang kemudian tersebar ke pihak lain.
Baca Juga: Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang, sopir truk rem blong akan diperiksa polisi hari ini
Mengetahui hal ini, kedua pihak keluarga melapor ke Polres Padangsidimpuan, dengan laporan polisi yang diajukan pada Mei dan Juni 2024.