spill-news

Peternakana sapi perah buang puluhan ton susu setiap hari karena tidak dapat dipasarkan

Sabtu, 9 November 2024 | 10:03 WIB
peternak di Jawa Timur Buang Susu Sapi setelah di Panen (Istimewa)

BOGORINSIDER.com --Industri peternakan sapi perah di Boyolali saat ini mengalami kesulitan, karena produksi susu lokal tidak sepenuhnya diserap oleh Industri Pengolahan Susu (IPS).

Akibatnya, puluhan ton susu sapi terbuang setiap hari karena tidak dapat dipasarkan. Sebagai bentuk protes, para peternak dan pengepul membagikan susu segar secara gratis kepada masyarakat di Simpang Lima Boyolali, dengan jumlah mencapai 500 liter.

Tidak hanya itu, para peternak juga mengajukan keluhan langsung ke Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali.

Mereka diterima oleh Kepala Disnakan, Lusia Dyah Suciati, serta Sekretaris Daerah Boyolali. Salah satu pengurus KUD Mojosongo, Sriyono, menyampaikan bahwa setiap harinya, KUD menerima 23 ribu liter susu dari peternak, tetapi hanya sekitar 16 ribu liter yang dapat diserap IPS.

Baca Juga: Syakir Sulaiman eks Timnas U-23 gantung sepatu hingga 2 tahun menjadi pengedar narkoba demi ekonomi

Kondisi serupa dialami oleh koperasi dan usaha persusuan lainnya di Boyolali, bahkan hingga wilayah luar seperti Salatiga dan Jawa Timur.

Masalah ini, menurut Sriyono, adalah masalah nasional yang disebabkan oleh penurunan kuota produksi di industri.

Saat ini, Boyolali menghasilkan sekitar 140 ton susu per hari, namun hanya 110 ton yang terserap ke industri, sementara sisanya terbuang.

Permasalahan ini diperkirakan mulai terjadi sejak September 2024, dengan puncaknya pada akhir Oktober.

Semua IPS di wilayah tersebut membatasi jumlah susu yang diterima dari peternak, bukan karena kualitas yang tidak memenuhi standar, tetapi karena adanya penurunan permintaan pasar dan peningkatan impor susu.

Baca Juga: Profil dan biodata Syakir Sulaiman eks Timnas U-23 ditangkap terkait kasus penyalahgunaan narkoba

Para peternak berharap Pemerintah Kabupaten Boyolali menyampaikan keluhan ini kepada pemerintah pusat, agar diambil langkah tegas untuk mengutamakan produksi susu lokal dan membatasi impor.

Hal ini diharapkan dapat membantu peternak lokal yang bergantung pada penjualan susu sebagai sumber pendapatan utama, serta mempertahankan stabilitas ekonomi daerah yang dikenal sebagai “Kota Susu.”

Petani ngaku rugi ratusan juta hingga tanggapan Pemkab bisa dibaca di halaman berikutnya...

Halaman:

Tags

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB