BOGORINSIDER.com --Seorang guru honorer di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Supriyani (37), menghadapi proses hukum setelah diduga memukul seorang murid.
Kasus ini mencuat setelah orangtua murid yang berprofesi sebagai anggota polisi melaporkan insiden tersebut.
Supriyani, yang mengajar di SDN 4 Konawe Selatan, kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Kejaksaan Negeri Konawe Selatan.
Suaminya, Katiran (38), mengungkapkan bahwa sang istri saat ini berada di Lapas Perempuan Kendari, setelah ditahan selama lebih dari sepekan.
Katiran menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula pada Jumat, 26 April 2024, ketika ia mendapat panggilan dari Polsek Baito.
Baca Juga: Kronologi kasus Supriyani guru honorer dipaksa jadi tersangka kasus pemukulan murid anak polisi
Di sana, ia diberitahu bahwa Supriyani dilaporkan atas tuduhan pemukulan terhadap salah satu muridnya.
Orangtua murid yang melaporkan kejadian ini adalah Aipda Wibowo Hasyim, anggota kepolisian yang juga menjabat sebagai Kanit Intel di Polsek Baito.
Katiran menambahkan bahwa selama pemeriksaan di Kejaksaan, Supriyani tetap menyangkal tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa ia tidak melakukan pemukulan seperti yang dituduhkan.
Namun, meski menolak mengakui tuduhan tersebut, Supriyani tetap ditahan hingga proses hukum berlanjut ke pengadilan.
Kasus ini menambah sorotan pada perlakuan hukum terhadap guru honorer, terutama yang berkaitan dengan tuduhan yang melibatkan aparat penegak hukum.
Di situ, Supriyani dituduh memukul anak pelapor yang masih duduk di kelas IA pada Rabu (24/4/2024). Berdasarkan kronologi pelapor, Supriyani memukul dengan sapu ijuk ke paha siswa tersebut hingga luka.
Akan tetapi, Supriyani membantah tuduhan tersebut. Ia tidak pernah sekali pun memukul murid tersebut. Terlebih lagi, ia adalah guru kelas IB, yang hari itu mengajar di kelas. ”Di situ bapak murid itu bilang, kalau tidak bisa diselesaikan, akan ditempuh jalur hukum,” kata Kastiran.
Baca Juga: Miris! tangisan Supriyani guru honorer SDN 4 Baito dipaksa mengaku salah mukul murid anak polisi