Setelah menyelidiki lebih dalam berdasarkan informasi dari teman-temannya, Ancha mengetahui identitas wanita yang merebut suaminya. Dengan hati yang penuh luka, Ancha mengirimkan karangan bunga berisi pesan sindiran kepada pelakor, Gusti Renny Nanda Wijaya.
Karangan bunga itu bertuliskan: "Turut berduka cita atas matinya akhlak dan moral Gusti Renny Nanda Wijaya. Pelakor yang udah diajak tidur suami orang saat istrinya hamil. Dari istri sah dan anak-anak yang terzalimi." Pesan tersebut mencerminkan rasa sakit dan kekecewaan Ancha terhadap perselingkuhan yang merusak rumah tangganya.