BOGORINSIDER.com --Hari ini, Kamis (22/8), berbagai elemen masyarakat sipil, termasuk buruh dan mahasiswa, akan menggelar demonstrasi besar-besaran di depan Gedung DPR RI, Jakarta, untuk menolak pengesahan Revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada).
Aksi ini merupakan bagian dari gerakan "Peringatan Darurat Indonesia" yang menjadi viral di media sosial setelah DPR melakukan manuver kontroversial dengan mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait perubahan syarat pencalonan kepala daerah.
Pemicu Demonstrasi
Demonstrasi ini dipicu oleh keputusan DPR yang menganulir putusan MK mengenai syarat pencalonan kepala daerah dan batas usia calon kepala daerah.
Alih-alih mengikuti putusan MK, DPR justru dengan cepat membahas dan merevisi UU Pilkada dalam waktu kurang dari tujuh jam.
Baca Juga: Media Internasional Soroti Jokowi dampak polemik DPR RI anulir VS putusan MK
Dua poin utama dalam revisi tersebut tidak merujuk pada putusan MK. Pertama, perubahan syarat ambang batas pencalonan kepala daerah melalui partai hanya berlaku untuk partai yang tidak memiliki kursi di DPRD.
Sementara partai yang memiliki kursi di DPRD tetap harus memenuhi syarat 20 persen kursi DPRD atau 25 persen suara pemilu sebelumnya, meskipun MK telah menggugurkan syarat tersebut.
Kedua, terkait batas usia minimal calon gubernur dan wakil gubernur di Pasal 7, DPR memilih untuk mengikuti putusan Mahkamah Agung (MA) daripada MK. Hal ini menyebabkan batas usia calon gubernur akan ditentukan pada saat pelantikan calon terpilih.
Hari ini, DPR dijadwalkan untuk mengesahkan Revisi UU Pilkada dalam Rapat Paripurna. Hasil keputusan dari rapat yang digelar kemarin, yang disepakati oleh semua fraksi kecuali PDIP, akan dibawa ke rapat tersebut.
Baca Juga: Unggahan terbaru story instagram Arhan kode bakal tetap mempertahankan rumah tangganya
Lokasi Demonstrasi
Aksi menolak pengesahan Revisi UU Pilkada tidak hanya berlangsung di Jakarta, tetapi juga dilakukan serentak di berbagai daerah di Indonesia.
Di Yogyakarta, mahasiswa dan masyarakat sipil akan menggelar aksi dengan tema "Gejayan Memanggil." Aksi ini, yang diberi judul "Jogja Memanggil," direncanakan berlangsung mulai pukul 08.00 WIB dengan long march dari Lapangan Parkir Abu Bakar Ali menuju Titik Nol Kilometer sebagai titik kumpul.