BOGORINSIDER.com --Pada Sabtu, 13 Juli, Donald Trump mengalami penembakan saat melakukan kampanye di Pennsylvania, yang mengenai bagian telinganya, memaksa tim pengamannya segera mengevakuasinya ke mobil SUV sambil Trump sempat berteriak dan mengepalkan tangan ke arah massa.
Menurut Channel News Asia, Trump berhasil selamat dari upaya pembunuhan tersebut, meskipun satu peserta rapat umum tewas dan dua penonton lainnya terluka, sementara Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) menyatakan bahwa penembakan tersebut adalah upaya percobaan pembunuhan, seperti yang diungkapkan oleh agen khusus yang bertanggung jawab atas kantor lapangan FBI di Pittsburgh.
Kevin Rojek, yang mengatakan kepada wartawan di Butler, Pennsylvania, bahwa malam itu mereka menghadapi upaya pembunuhan terhadap Donald Trump mantan presiden, dan aparat penegak hukum sementara telah mengidentifikasi tersangka penembak namun belum siap mengungkapkannya secara terbuka serta belum mengetahui motifnya.
Penembakan terjadi saat Trump mulai berpidato di depan pendukungnya, tiba-tiba terdengar suara seperti tembakan berkali-kali, membuat Trump bersembunyi di balik podium dan Secret Service dengan sigap mengamankannya.
"Saya tertembak dengan peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya," kata Trump di platform Truth Social miliknya setelah penembakan di Butler, Pennsylvania.
Identitas dan motif penembak masih belum jelas. Pemimpin Partai Republik dan Demokrat dengan cepat mengutuk kekerasan tersebut.
Tim kampanye Trump mengatakan bahwa Trump baik-baik saja. Bloomberg melaporkan bahwa pria 78 tahun itu telah keluar dari rumah sakit.
Penembakan itu terjadi kurang dari empat bulan sebelum pemilu 5 November, ketika Trump menghadapi pertandingan ulang pemilu dengan Presiden Demokrat Joe Biden.
Sebagian besar jajak pendapat termasuk yang dilakukan oleh Reuters/Ipsos menunjukkan keduanya bersaing ketat.
Baca Juga: Thomas Matthew Trump pelaku penembakan Donald Trump ternyata menyimpan bahan peledak di mobil
Terkait hal ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengutuk insiden tersebut. Hal itu diungkapkan melalui media sosial instagramnya.
"Tidak ada tempat untuk kekerasan semacam ini di Amerika. Kita harus bersatu sebagai satu negara untuk mengutuknya," kata Joe Biden.
Perwakilan Partai Republik AS, Ronny Jackson dari Texas mengatakan kepada Fox News bahwa keponakannya terluka dalam rapat umum tersebut.