BOGORINSIDER.com --Keluarga Pegi Setiawan, yang juga dikenal sebagai Perong, akan dimintai keterangan oleh penyidik Polda Jabar terkait kasus pembunuhan Vina Dewi Arista, yang lebih dikenal sebagai Vina Cirebon.
Pegi Setiawan merupakan salah satu dari beberapa tersangka dalam kasus pembunuhan Vina dan Rizky alias Eky di Cirebon pada bulan Agustus 2016.
Penangkapan Pegi dilakukan pada Selasa, 21 Mei 2024, di Bandung setelah hampir delapan tahun berstatus buron.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyatakan bahwa keluarga Pegi sudah diberitahu tentang penangkapannya dan akan segera dipanggil untuk dimintai keterangan.
Baca Juga: Ini wajah Pegi Setiawan pelaku buron 8 tahun kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina Cirebon
Selain itu, penyidik juga akan memanggil tujuh terpidana lain yang masih menjalani hukuman serta satu pelaku yang sudah bebas untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Penyidik akan menentukan apakah keluarga Vina dan pihak lainnya perlu dimintai keterangan lagi setelah melakukan pendalaman dari tersangka yang telah ditangkap.
Jules menjelaskan bahwa setelah melakukan pendalaman dari para tersangka, pihaknya akan segera memberikan informasi kepada publik mengenai perkembangan kasus Vina dan Eky. Dia menekankan bahwa proses pemeriksaan akan dilakukan secara transparan.
Pegi Setiawan, yang dikenal juga sebagai Pegi Perong, merupakan salah satu dari tersangka pembunuhan Vina dan Eky yang masih dalam proses pemeriksaan setelah ditangkap di Bandung, Jawa Barat.
Jules menyebut bahwa Pegi bekerja sebagai buruh bangunan di Bandung sebelum ditangkap.
Baca Juga: Penangkapan Pegi Setiawan Buronan kasus pembunuhan Vina Cirebon, selama ini kerja tukang bangunan
Meskipun demikian, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman untuk mengetahui informasi lebih lanjut, termasuk lamanya Pegi berada di Bandung selama delapan tahun tersebut.
Kasus pembunuhan Vina dan Eky kembali menjadi sorotan publik setelah diangkat ke layar lebar dalam film berjudul "Vina: Sebelum 7 Hari".
Kejadian tragis itu terjadi di Kota Cirebon pada tahun 2016 dan telah menghasilkan delapan tersangka yang telah diadili di pengadilan. Namun, masih ada tiga pelaku lain yang belum tertangkap dan masih dalam daftar pencarian orang.