Cuaca Panas Bikin Tagihan Listrik Jakarta Melonjak!

photo author
- Sabtu, 18 Oktober 2025 | 02:01 WIB
Gelombang panas bikin tagihan listrik Jakarta naik hingga 17%. Simak penjelasan PLN dan tips hemat energi saat cuaca ekstrem. (Foto/ Istimewa.)
Gelombang panas bikin tagihan listrik Jakarta naik hingga 17%. Simak penjelasan PLN dan tips hemat energi saat cuaca ekstrem. (Foto/ Istimewa.)

BOGORINSIDER.com - Gelombang panas ekstrem yang melanda Jakarta tak hanya membuat keringat bercucuran, tapi juga kantong menjerit.
Warga mulai mengeluh tagihan listrik yang tiba-tiba melonjak karena penggunaan AC dan kipas angin meningkat drastis.

“Biasanya bayar 700 ribu, sekarang tembus sejuta lebih,” keluh Dewi (34), warga Kalibata, yang mengaku tak sanggup menahan panas meski malam hari.
Fenomena ini menggambarkan bagaimana cuaca panas ekstrem tak hanya berdampak pada tubuh, tapi juga ekonomi rumah tangga.

Data: Kenaikan Konsumsi Listrik di Jabodetabek

Menurut data PLN UID Jakarta Raya, konsumsi listrik harian selama minggu pertama Oktober 2025 naik sekitar 17% dibanding bulan sebelumnya.
Lonjakan terbesar berasal dari sektor rumah tangga dan perkantoran yang memperpanjang waktu penggunaan pendingin ruangan.

“Rata-rata pelanggan rumah tangga menggunakan AC hingga 12 jam per hari,” jelas General Manager PLN UID Jaya, Bima Indra.
“Puncak beban listrik tercatat terjadi pukul 22.00 WIB, saat seluruh warga menyalakan pendingin untuk tidur.”

AC & Kipas Jadi Penyelamat (dan Penyebab Boros)

Kenaikan suhu hingga 38°C di beberapa wilayah Jakarta membuat pendingin ruangan menjadi kebutuhan pokok baru.
Namun, penggunaan yang tidak efisien justru memperparah efek panas itu sendiri.

“AC yang menyala lama menghasilkan emisi panas tambahan di luar ruangan,” ungkap BRIN dalam laporan riset energi termal perkotaan.
“Semakin banyak pendingin digunakan tanpa efisiensi, semakin besar kontribusinya terhadap suhu kota.”

Fenomena ini dikenal sebagai “heat feedback effect” siklus di mana penggunaan AC menurunkan kenyamanan sementara, tapi menaikkan suhu jangka panjang.

Baca Juga: Urban Heat Island, Rahasia di Balik Panas Jakarta

Dampak ke Dompet Warga

Selain beban listrik meningkat, efek panas ekstrem juga dirasakan di sektor ekonomi mikro:

  • Warung es dan minuman dingin naik omzet 30–50%
  • Biaya listrik usaha laundry dan kafe melonjak hingga 40%
  • Penggunaan bahan bakar genset cadangan di kantor-kantor ikut naik

Namun, bagi warga berpenghasilan menengah ke bawah, pilihan makin sempit: “Mau irit, tapi kalau kipas dimatikan, nggak kuat,” kata Ardi (32), pekerja ojek online yang tinggal di rumah kontrakan.

Tips Hemat Listrik di Tengah Panas Ekstrem

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faizal khoirul imam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X