Mengapa Isu Rumah Tangga Deddy & Sabrina Jadi Konsumsi Publik?

BOGORINSIDER.com – Isu perceraian Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa kembali membuka perdebatan lama: sampai di mana batas privasi seorang selebritis? Dari menghapus foto di Instagram, unfollow akun pasangan, hingga unggahan bernuansa galau semua perilaku personal kini menjadi konsumsi publik.

Media Sosial, Panggung Baru Selebritis

Media sosial telah mengubah cara publik mengenal selebriti. Jika dulu kehidupan pribadi artis hanya diketahui lewat wawancara atau gosip tabloid, kini setiap unggahan Instagram bisa jadi headline berita.

Dalam kasus Sabrina, menghapus foto Deddy dan mengubah bio akun pribadinya saja sudah cukup untuk memicu badai spekulasi. Netizen membaca tanda, media mengutip, lalu gosip pun membesar.

Netizen Sebagai “Detektif” Digital

Fenomena lain yang muncul adalah bagaimana netizen kini berperan sebagai “detektif.” Mereka mengamati detail kecil: siapa yang di-follow, apa yang dihapus, bahkan siapa yang memberi tanda suka. Dari situ, mereka menyusun narasi seolah-olah tahu seluruh kebenaran.

Padahal, sering kali fakta yang sebenarnya tidak sesederhana tafsiran publik.
Baca Juga: 8 Tahun Menjalin Hubungan Rahasia, Deddy & Sabrina Kini Diterpa Isu Cerai

Privasi vs Hak Publik

Pertanyaan mendasar: apakah selebriti masih berhak atas privasi? Sebagai figur publik, kehidupan pribadi memang kerap dianggap milik bersama. Namun, psikolog sosial menekankan bahwa selebritis tetap manusia biasa yang punya ruang personal.

“Masalahnya, begitu seseorang membuka sedikit pintu privasinya di media sosial, publik merasa punya hak untuk masuk lebih jauh,” ungkap seorang pakar komunikasi digital.

Tekanan Mental pada Selebritis

Tidak sedikit selebriti yang mengalami tekanan psikologis akibat sorotan berlebihan. Gosip yang terus-menerus bisa mengganggu kesehatan mental, merusak hubungan, bahkan berdampak pada karier.

Dalam kasus Deddy dan Sabrina, tekanan itu terlihat dari bagaimana Sabrina beberapa kali membalas komentar pedas netizen. Tindakan itu bisa dimaknai sebagai bentuk kelelahan menghadapi opini publik.

Baca Juga: Bisakah Gosip Cerai Mengancam Brand Deddy Corbuzier?