Fakta Perjalanan Naufal dari Cedera Hingga Wafat di ICU

BOGORINSIDER.com – Kepergian Naufal Takdir Al Bari di usia 19 tahun membuat Indonesia larut dalam duka. Atlet gimnastik muda ini wafat di Rusia pada Kamis (25/9/2025) setelah 12 hari berjuang di ruang ICU akibat cedera saat latihan. Gelombang belasungkawa datang dari keluarga, kampus, federasi, hingga publik Tanah Air.

Tangisan Keluarga di Surabaya

Kabar wafatnya Naufal pertama kali diterima keluarga pada 16 September 2025. Sang ayah menyebut bahwa sejak awal keberangkatan ke Rusia, Naufal sangat antusias dan percaya diri.

“Dia selalu bilang, ‘Bapak, saya ingin bikin Indonesia bangga di Olimpiade.’ Kami bangga sekaligus hancur,” ungkap ayah Naufal dengan suara bergetar.

Keluarga kini menunggu kepastian pemulangan jenazah yang sedang diurus oleh Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) bersama KBRI Moskow.

Baca Juga: Gelombang Dukacita untuk Naufal, Atlet Gimnastik Harapan Indonesia

Duka dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Naufal tercatat sebagai mahasiswa baru Unesa, jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) FIKK angkatan 2025. Pihak kampus mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk penghormatan.

Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, menyampaikan pesan emosional:

“Naufal bukan hanya mahasiswa, ia adalah inspirasi. Kepergiannya meninggalkan luka mendalam bagi civitas akademika Unesa.”

Pernyataan Federasi Gimnastik Indonesia (FGI)

FGI sebagai induk organisasi gimnastik menyatakan kehilangan besar. Ketua Umum FGI menegaskan bahwa Naufal adalah aset bangsa yang disiapkan untuk SEA Games 2025 dan Olimpiade 2028.

“Naufal adalah anak baik, disiplin, dan pekerja keras. Indonesia kehilangan sosok atlet masa depan,” ujar Ketua FGI.

Baca Juga: Profil Lengkap Naufal Takdir, Atlet Gimnastik Berbakat Indonesia