Pro Kontra Publik: Kasus Kuota Haji dan Ustaz Khalid

photo author
- Selasa, 23 September 2025 | 15:31 WIB
Klarifikasi Khalid Basalamah menuai pro-kontra. (Foto/ X Ari Saputra : @detikcom)
Klarifikasi Khalid Basalamah menuai pro-kontra. (Foto/ X Ari Saputra : @detikcom)

BOGORINSIDER.com – Kasus kuota haji 2024 yang menyeret nama Ustaz Khalid Basalamah tak hanya jadi sorotan hukum, tetapi juga memicu perdebatan publik. Di media sosial, pro dan kontra bermunculan, memperlihatkan betapa sensitifnya isu yang menyangkut ibadah haji dan figur publik.

Sejak berita pemanggilan Khalid oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencuat, linimasa Twitter/X, Instagram, hingga forum diskusi ramai dengan komentar warganet.

Sebagian netizen menilai Khalid berhak menyampaikan klarifikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Namun, ada pula yang mengingatkan bahwa sebagai saksi, seharusnya ia menahan diri untuk tidak mengumbar detail pemeriksaan.

“Jangan sampai kasus ini bikin masyarakat jadi bingung. Yang penting biar proses hukum berjalan dulu,” tulis seorang pengguna X.

Baca Juga: Kasus Kuota Haji: Mengapa Nama Khalid Basalamah Terseret?

Khalid Basalamah memilih untuk menyampaikan klarifikasi melalui sebuah podcast. Dalam penjelasannya, ia menegaskan bahwa dirinya datang ke KPK hanya sebagai saksi dan bukan tersangka. Ia juga meminta publik tidak terburu-buru mengambil kesimpulan.

Namun, langkah ini justru menuai polemik baru. KPK menilai Khalid membuka materi penyidikan ke ruang publik, sesuatu yang seharusnya dijaga kerahasiaannya.

“Kami mengingatkan agar tidak ada pihak yang membocorkan detail substansi pemeriksaan, karena itu bisa mengganggu jalannya penyidikan,” tegas juru bicara KPK.

Media nasional pun ramai mengangkat isu ini. Sebagian menyoroti aspek hukum, sementara yang lain menekankan dampak sosial dari pemanggilan tokoh agama terkenal. Bahkan, beberapa media internasional menyinggung bahwa kasus kuota haji di Indonesia masih menyisakan banyak masalah transparansi.

Baca Juga: Khalid Basalamah Dipanggil KPK Terkait Kuota Haji

Bagi calon jamaah haji, isu ini memunculkan rasa was-was. Mereka khawatir kepercayaan terhadap biro perjalanan dan pengelolaan kuota haji semakin menurun. Seorang calon jamaah di Jakarta mengaku kecewa, “Kami ingin ibadah haji ini murni ibadah, jangan sampai dicampuri kepentingan yang merugikan.”

Reaksi publik menunjukkan satu hal: masyarakat menuntut transparansi. Kasus ini menegaskan bahwa tata kelola haji bukan hanya persoalan administratif, tetapi juga menyangkut kepercayaan spiritual jutaan umat Muslim di Indonesia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faizal khoirul imam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X