Kalau tidak, bank bisa nyaman dengan dana murah dan enggan memperbaiki efisiensi internal. Ujung-ujungnya, kredit tetap mahal, sementara risiko keuangan makin tinggi.
Apakah bank BUMN akan jadi sekadar “bank bolak-balik” bagi dana pemerintah? Atau justru bisa benar-benar jadi mesin pertumbuhan ekonomi?
Jawabannya akan terlihat dari seberapa berani Purbaya mengawal kebijakan ini agar dana Rp200 triliun benar-benar produktif, bukan hanya numpang lewat.
Artikel Terkait
Warung Rames di MOI Hancur Akibat Ledakan Gas, Polisi Lakukan Penyelidikan
Kronologi Ledakan Gas di Kelapa Gading, Saksi Evakuasi Korban Lewat Jendela
Enam Korban Ledakan Gas di Kelapa Gading Jalani Perawatan Intensif
Prabowo Sambangi Doha, Bertemu Emir Qatar Usai Serangan Israel
Indonesia Tegaskan Peran Global, Prabowo Bertemu Emir Qatar di Doha