BOGORINSIDER.com --Ahmad Sahroni adalah potret nyata bagaimana tekad bisa mengubah jalan hidup seseorang. Lahir di Tanjung Priok dengan latar belakang keluarga sederhana, ia kini dikenal luas sebagai pengusaha sukses, kolektor otomotif, politisi DPR RI, sekaligus sosok kontroversial.
Artikel ini merangkum perjalanan hidupnya secara utuh: dari masa kecil, karier, hobi, hingga dinamika politik yang melingkupinya.
Masa Kecil di Tanjung Priok
Sahroni lahir pada 8 Agustus 1977 di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ibunya, Hernawati, berjualan nasi Padang di pelabuhan.
Baca Juga: Dari Tukang Semir Sepatu Hingga Jadi Ketua DPR RI, Kisah Ahmad Sahroni yang Kini Kabur ke Singapura
Kondisi ekonomi yang serba pas-pasan membuat Sahroni harus membantu sejak kecil. Ia pernah jadi tukang cuci piring, tukang ojek payung, hingga mengecat sepatu. Dari situ, ia belajar arti kerja keras dan pantang menyerah.
Meniti Karier dari Nol
Setelah lulus SMA, Sahroni masuk dunia kerja. Awalnya sebagai sopir truk pengangkut BBM, lalu naik menjadi staf operasional, hingga akhirnya dipercaya sebagai direktur perusahaan energi dan perkapalan. Posisi puncak di PT Ekasamudra Lima dan PT Ruwanda Satya Abadi menjadi titik balik penting dalam hidupnya.
Pendidikan yang Dikejar di Tengah Jalan
Meski sibuk bekerja, Sahroni tidak melupakan pendidikan. Ia meraih gelar S1 di STIE Pelita Bangsa (2009), S2 di Stikom InterStudi (2020), dan menyelesaikan doktoral bidang Ilmu Hukum di Universitas Borobudur (2024). Pencapaian ini membuktikan bahwa belajar bisa dilakukan kapan pun.
Baca Juga: Ada yang Lakukan Perselingkuhan, Ramalan Perceraian Artis Karena Selingkuh Jadi Sorotan
Hobi Otomotif dan Gaya Hidup Mewah
Sahroni dikenal sebagai pecinta otomotif kelas atas. Ia menjabat sebagai Presiden Ferrari Owners Club Indonesia, Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia, dan mendirikan Brotherhood Club Indonesia. Koleksi kendaraan mewahnya, dari Ferrari hingga Harley, membuat publik menjulukinya "Crazy Rich Tanjung Priok". Laporan LHKPN Februari 2025 mencatat hartanya mencapai Rp328,91 miliar.
Karier Politik di DPR RI
Tahun 2013, Sahroni bergabung dengan Partai NasDem. Setahun kemudian ia lolos ke DPR RI untuk Dapil DKI Jakarta III dengan perolehan suara 60 ribu. Pada periode 2019 dan 2024, ia kembali terpilih dengan lonjakan suara signifikan. Ia pernah duduk di Komisi XI, kemudian Komisi III, hingga menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Selain itu, ia menjadi Bendahara Umum DPP NasDem dan Ketua Panitia Formula E 2022.
Baca Juga: Lagi-Lagi Tentang Barang Haram, Ramalan Hard Gumay Aktor Muda Tersandung Narkoba
Kontroversi dan Kritik Publik
Pada Agustus 2025, Sahroni terseret kontroversi usai menyebut pihak yang ingin membubarkan DPR sebagai "tolol". Ucapan ini memicu reaksi keras. Rumahnya di Tanjung Priok sempat diserbu massa. Imbasnya, ia dicopot dari jabatannya di Komisi III dan dinonaktifkan dari DPR RI per 1 September 2025 oleh Partai NasDem.
Refleksi atas Perjalanan Hidup
Kisah Ahmad Sahroni punya dua sisi. Di satu sisi, ia membuktikan bahwa anak kampung bisa menembus lingkaran elite bisnis dan politik. Di sisi lain, ia menjadi pengingat bahwa sikap publik figur harus dijaga karena bisa berdampak besar. Dari sini, kita belajar bahwa kesuksesan bukan hanya soal harta dan jabatan, tapi juga tanggung jawab dan integritas.
Artikel Terkait
DPRD Wakatobi Terseret Kasus Lama, Terbukti Buronan Pembunuhan Anak
Optimalkan Efisiensi Distribusi Lewat Pelatihan Digital Supply Chain di TransTRACK Academy
Komedian Senior Sule Sakit Keras, Ramalan Hard Gumay Akankah Menjadi Kenyataan Lagi?
Ramalan Hard Gumay Soal Artis Mpok Alpa Meninggal Bikin Merinding
Dari Skandal Hingga Perceraian, Hard Gumay Sebut Artis Inisial M Kembali Cerai Tahun Depan