Perjalanan Cinta Mpok Alpa dan Suami, dari Hajatan Hingga Perpisahan Selamanya

BOGORINSIDER.com--Komedian dan presenter Mpok Alpa meninggal dunia pada Jumat, 15 Agustus 2025. Kabar kepergiannya mengejutkan publik karena selama ini tidak ada informasi mengenai kondisi kesehatannya.

Kepergian Mpok Alpa meninggalkan duka mendalam, terutama bagi sang suami, Aji Darmaji atau yang akrab disapa Idung, yang selama ini selalu mendampingi dalam suka dan duka.

Kisah cinta Mpok Alpa dan Idung bermula saat keduanya bertemu dalam sebuah acara hajatan keluarga.

Baca Juga: Potret Terakhir Mpok Alpa di Rumah Sakit, Terbaring sambil Tebar Senyum

Saat itu, Mpok Alpa tengah tampil sebagai penyanyi dangdut dalam pernikahan adik Idung. Dari pertemuan tersebut, keduanya mulai berkenalan dan menjalin komunikasi.

Momen perkenalan itu meninggalkan kesan mendalam, terutama ketika Idung secara spontan menyebut Mpok Alpa sebagai calon menantu kepada ibunya yang tengah berada di pelaminan.

Tanpa disangka, pernyataan tersebut menjadi kenyataan, karena dalam waktu kurang dari setahun setelah pertemuan pertama, Idung melamar Mpok Alpa.

Baca Juga: Sosok suami mendiang Mpok Alpa, manajer pribadi sekaligus pendamping hidup sang komedian

Keseriusan Idung terlihat dari berbagai tindakan nyata, termasuk menjual mobil sport kesayangannya demi melangsungkan pernikahan. Semasa pacaran, ia juga dikenal sangat perhatian dan sering memberi hadiah, seperti motor dan mobil.

Meskipun sempat ragu karena statusnya sebagai seorang janda, Mpok Alpa akhirnya mantap menerima lamaran Idung setelah delapan bulan berkenalan.

Setelah menikah, kehidupan rumah tangga pasangan ini tidak lepas dari tantangan. Karier Mpok Alpa melejit setelah sebuah video curhat lucu viral di media sosial.

Dari sana, ia mulai dikenal luas dan mendapat banyak tawaran di dunia hiburan, mulai dari acara komedi, program televisi, hingga dunia tarik suara.

Baca Juga: Raffi Ahmad dan Irfan Hakim bongkar penyebab meninggal dunianya Mpok Alpa

Namun, kesibukan tersebut sempat memicu ketegangan dalam rumah tangganya. Sang suami merasa perannya sebagai pasangan kurang mendapat perhatian akibat jadwal kerja Mpok Alpa yang padat. Meski demikian, pasangan ini tetap bertahan menghadapi berbagai dinamika, membangun keluarga, dan membesarkan anak-anak mereka bersama.