Puncak penganiayaan terjadi pada Kamis (17/10), ketika George meminta D mengantarkan pesanan makanan. D menolak permintaan tersebut karena sedang sibuk bekerja dan merasa tugas itu bukan tanggung jawabnya.
Penolakan ini memicu kemarahan George, yang kemudian melemparkan berbagai barang ke arah D, termasuk patung batu, kursi, meja, dan mesin bank.
Baca Juga: Nasib dokter koas Lady Aurellia Pramesti lakukan aniaya berujung panjang
"Semua barang yang dilempar mengenai tubuh saya, hingga kepala saya bocor," kata D.
Usaha Melarikan Diri
Setelah insiden tersebut, D sempat mencoba melarikan diri. Namun, pelaku terus menyerangnya, bahkan saat ia berusaha mengambil tas dan ponselnya yang tertinggal. "Ketika saya mau ambil tas dan HP, saya dilempari kursi lagi berkali-kali. Saya tidak bisa ke mana-mana," tambahnya.
Kasus ini kini dalam penanganan pihak kepolisian. Publik menunggu tindak lanjut terhadap George Sugama Halim, yang diduga melakukan penganiayaan berulang terhadap karyawannya.
Artikel Terkait
Kronologi mengerikan anak pemilik toko roti aniaya karyawati dengan kursi hingga sebut miskin
Kasus penganiayaan dilakukan anak bos toko kue belum ada tersangka, IPW kritik Polisi lamban
Polisi tangkap anak bos toko roti yang aniaya karyawati hingga Sukabumi, sedang nyenyak tidur di hotel
Dua bulan menanti keadilan, Dwi Ayu Darmawati masih dirundung trauma akibat penganiayaan di lempar kursi
Polres Metro Jakarta Timur klarifikasi lamanya penanganan kasus penganiayaan pegawai toko kue