Respon Andre Rosiade mertua Pratama Arhan angkat bicara soal isu perselingkuhan Azizah Salsha

BOGORINSIDER.com --Andre Rosiade, mertua Pratama Arhan, akhirnya angkat bicara terkait isu perselingkuhan yang melibatkan putrinya, Azizah Salsha.

Dalam pernyataan yang diunggah di channel YouTube baru-baru ini, Rosiade menekankan pentingnya untuk tetap fokus pada tanggung jawab dan tidak terlalu mempedulikan berita miring yang beredar.

"Bagi saya, tidak perlu diperdulikan. Arhan fokus saja pada timnas dan teruslah membela timnas. Masukan dan kritikan harus diterima dengan lapang dada," ujar Rosiade, dikutip pada Jumat, 23 Agustus 2024.

Baca Juga: Kronologi Rizky Billar sindir soal hukum tabur tuai, untuk Kaesang Pangarep?

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kesalahan adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari.

Rosiade juga menegaskan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk melakukan kesalahan, dan hal tersebut kadang bisa menimbulkan miskomunikasi yang tidak perlu.

"Wajar saja anak-anak agak panik, sehingga terjadi miss komunikasi yang tidak perlu, siapa pun bisa melakukan kesalahan seperti itu," ungkap Dewan Penasihat Semen Padang FC ini.

Andre Rosiade memahami bahwa tekanan dari publik dan netizen bisa sangat besar, dan terkadang komentar dari mereka dapat menjadi sangat tajam.

Baca Juga: Lesti Kejora umumkan kehamilan kedua, Rizky Billar ceritakan perubahan sikap istrinya

"Karena memang tekanan lebih besar, terkadang memang netizen dan penonton jauh lebih pintar dan kita semua tahu netizen di Indonesia itu adalah maha benar. Apa saja orang bikin kesalahan kan satu kesalahan bisa melupakan 1.000 kebaikan," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa cacian dan makian terhadap Azizah Salsha dan Pratama Arhan bukanlah hal baru.

"Saya rasa Arhan sudah paham soal itu, bully-an dan cacian dari netizen bukan hanya sekarang terjadi," tuturnya.

Baca Juga: Rizky Billar ngakak terbahak usai Kaesang diolok-olok' jangan hina istri gw'

Rosiade menyebutkan bahwa menantunya, Pratama Arhan, sudah terbiasa dengan berbagai bentuk kritik dan tekanan dari publik.