BOGORINSIDER.com --Istilah 'red flag', yang secara harfiah berarti bendera merah, sering digunakan dalam konteks hubungan untuk menggambarkan tanda-tanda peringatan atau perilaku yang tidak menyenangkan dan berpotensi membahayakan.
Meskipun demikian, perasaan cinta yang mendalam sering kali membuat seseorang tidak menyadari bahwa mereka sedang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau bahkan toksik.
Menurut psikolog klinis Veronica Adesla, salah satu tanda utama bahwa seseorang memiliki sifat 'red flag' adalah sikap pemaksa. Setiap individu memiliki nilai, pikiran, dan perasaan masing-masing.
Baca Juga: Sudah sering lakukan KDRT ke pasangannya, alasan korban susah lepas padahal sudah sering dipukul
Ketika seseorang mencoba memaksakan nilai atau pandangan mereka kepada pasangannya, hal ini bisa menjadi indikasi awal adanya 'red flag' dalam hubungan tersebut.
"Ketika seseorang memaksakan nilai-nilainya kepada kita dan berusaha mengubah kita agar sesuai dengan pandangan mereka, itu sudah merupakan 'red flag'. Ini bisa menjadi indikator awal untuk kita sadar apakah orang ini benar-benar menghargai kita atau tidak, apakah dia melihat kita sebagai individu yang sama berharganya dengan dirinya sendiri," jelas Veronica saat diwawancarai oleh detikcom pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Veronica juga menekankan pentingnya saling menghargai perbedaan dalam hubungan. Menurutnya, memaksakan nilai atau perspektif pribadi kepada pasangan bukanlah tindakan yang sehat.
Baca Juga: KemenPPPA prihatin atas kasus KDRT yang dialami Cut Intan Nabila, speakup mental korban dan anaknya
"Kita tidak bisa memaksakan nilai kita kepada pasangan. Jika nilai tersebut tidak sesuai dengan pandangannya, kita perlu menghargainya. Memaksakan perspektif kita kepada orang lain adalah tindakan yang salah," tambahnya.
Dengan memahami dan mengenali tanda-tanda 'red flag' dalam hubungan, diharapkan seseorang dapat lebih waspada dan segera mengambil langkah yang tepat sebelum terjebak dalam hubungan yang merugikan.
Veronica mengatakan meski memiliki perspektif atau penilaian yang berbeda terhadap pasangan, seseorang tetap perlu menghargainya.
Tak hanya itu, seseorang juga perlu berkompromi atau membicarakan hal-hal yang mungkin menjadi perbedaan terhadap pasangannya sehingga tak perlu memaksa.
"Memaksakan kita untuk melakukan hal yang tidak kita mau lakukan itu sudah red flag banget gitu. Memaksakan kita untuk memakai baju yang kita nggak suka, memaksakan kita untuk pergi ke tempat yang kita nggak tau, nah itu adalah hal-hal yang demikian," katanya lagi.
Artikel Terkait
Lika liku perjalanan kisah cinta Cut Intan Nabila dan Armor Toreador, ternyata sempat tidak dapat restu orang tua
Sederet prestasi mentereng selebgram Cut Intan Nabila, dari atlit anggar tingkat nasional hingga jadi pelajar kamtibmas 2018
Unggahan lama Cut Intan Nabila tangan lebam hingga beri kode kembali terkuak sering kena KDRT
Dampak sindir mendiang Vanessa Angel, Atta Halilintar kehilangan jutaan followers
Aqua Bagi-Bagi Beasiswa untuk Siswa-Siswi di Bogor dan Sukabumi