“Saya selaku Ketua Dewan sangat memahami tuntutan para guru honorer tersebut, oleh karena itu kami akan terus mengadvokasi aspirasi mereka sejalan dengan tuntutan yang disampaikan.
Proses pembahasan aspirasi para guru honorer sepenuhnya didasarkan pada keberpihakan kepada pihak eksekutif dengan mempertimbangkan pertimbangan obyektif mengenai kemampuan keuangan daerah.
Jika realisasi tuntutan dan aspirasi para guru honorer hingga saat ini belum sesuai harapan, bukan berarti kita tidak memperjuangkan atau menghentikan upaya tersebut, apalagi jika dianggap tidak jujur dan tidak menepati janji.
Justru itu merupakan hasil baru yang bisa dicapai sebagai keputusan lembaga eksekutif yang berwenang melaksanakan kebijakan,” ujar Euis Ida saat dikonfirmasi Pikiran Rakyat Garut pada Sabtu, 15 Juni 2024.
Meski permintaan maaf Euis Ida Wartiah disampaikan melalui berbagai media massa dan platform media sosial, kasus viral ucapan tidak pantas yang dilontarkan Ketua DPRD Garut itu nampaknya masih terus berlanjut.
Hingga saat ini, beberapa platform media sosial masih mengunggah video momen Ketua DPRD Garut itu dianggap menghina perjuangan para guru honorer.
Artikel Terkait
Kominfo Buat Medsos Jiplak Pengganti X Bernama Ela Elo, Dihujan Netizen Aplikasi Sampah
Hotel Bobocabin Baturraden Purwokerto 2024, Lokasi Sunyi Nyaman Cocok untuk Staycation
7 PANTAI PANDEGLANG PALING POPULER 2024, Buat Konten Selalu FYP TikTok Wisata Banten Hits
Bingung Lagi di Sukabumi Mau Wisata Kemana? Ada Oasis Sampai Pantai Bisa Kamu Datangi
Bukannya mendengar aspirasi rakyat, Ketua DPRD Garut diduga menghina guru honorer yang sedang menangis