Bukannya mendengar aspirasi rakyat, Ketua DPRD Garut diduga menghina guru honorer yang sedang menangis

BOGORINSIDER.com --Awalnya beredar video di media sosial yang memperlihatkan guru honorer berunjuk rasa di Kantor DPRD Garut.

Salah satu guru honorer terlihat menitikkan air mata saat menyuarakan aspirasinya di depan Ketua DPRD Garut.

Namun tangis tersebut seolah tak dihiraukan Ketua DPRD Garut, Euis. Bukannya menunjukkan empati, Euis malah keluar dari mobil bewarna silver melontarkan kata-kata kasar.

"Sok narangis di dinya nya. Sing sae (Silakan menangis di situ. Yang bagus)," ucap Euis merespons demo guru honorer, dikutip dari detikJabar, Minggu (16/6).

Baca Juga: Bingung Lagi di Sukabumi Mau Wisata Kemana? Ada Oasis Sampai Pantai Bisa Kamu Datangi

Ucapan tersebut disambut kecewa oleh demonstran. Para guru honorer tersebut bahkan terus menangis tersedu-sedu.

"Kita baik-baik loh bu. Kita cuma minta dari ibu. Kita enggak minta apa-apa," respons guru honorer tersebut.

"Astagfirullah, ya Allah ... Nangis sing sae, ceunah (Nangis yang bagus, katanya)," timpal pendemo lainnya.

Unjuk rasa di Kantor DPRD Garut itu berlangsung pada Jumat (14/6) sore. Aksi ini dilakukan oleh ratusan guru honorer yang tergabung dalam Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar).

Mereka menuntut kejelasan status pengangkatan, dari honorer menjadi aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Juga: 7 PANTAI PANDEGLANG PALING POPULER 2024, Buat Konten Selalu FYP TikTok Wisata Banten Hits

Ketua Fagar Garut Ma'mol Abdul Fatih mengaku sangat kecewa dengan sikap Ketua DPRD Garut Euis Ida.

"Jelas kami sangat kecewa dengan sikap dan pernyataan Euis Ida. Seharusnya dia menjaga etika dan menunjukkan empati," tegas Ma'mol.

"Pernyataan itu sangat tidak pantas dilontarkan oleh seorang pejabat setingkat ketua DPRD. Jelas melukai hati guru honorer yang sedang memperjuangkan nasibnya," sambungnya.