BOGORINSIDER.com -- Banjir yang disebabkan oleh hujan deras di Jakarta pada Minggu (6/7) berdampak signifikan terhadap kondisi lalu lintas, khususnya di ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) kawasan Cawang yang mengarah ke Bekasi.
Kepolisian melalui Ditlantas Polda Metro Jaya melaporkan bahwa genangan air menyebabkan arus kendaraan melambat hingga memicu antrean panjang.
Baca Juga: Identitas Sopir Penerobos Tol di Depok Tanpa Bayar Telah Dikantongi Polisi
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin, menjelaskan bahwa banjir di ruas tol tersebut tidak tergolong tinggi, namun cukup untuk menghambat laju kendaraan.
Akibat perlambatan ini, kemacetan pun tidak bisa dihindari dan antrean kendaraan mengular cukup jauh.
“Genangan air tidak terlalu tinggi, tapi membuat kendaraan melambat, dan perlambatan ini yang menyebabkan antrean panjang,” ujar Komarudin.
Menurutnya, saat ini pihak kepolisian sedang berupaya mengurai kemacetan dan memastikan situasi terkendali.
Untuk mempercepat proses normalisasi arus, petugas lalu lintas diterjunkan langsung ke lokasi.
Bahkan, beberapa anggota harus masuk ke genangan air demi meyakinkan pengendara bahwa jalur masih bisa dilalui, meski hanya aman untuk kendaraan bertipe tinggi.
“Kami masuk ke dalam air untuk memastikan jalur aman. Tapi bagi kendaraan rendah atau pendek, kami tidak menyarankan melintas dan mengarahkan mereka untuk putar balik atau lewat jalur lain,” imbuh Komarudin.
Kendaraan-kendaraan kecil dialihkan untuk menghindari risiko mogok di tengah banjir. Pengalihan ini juga disebut turut memperlambat arus karena sebagian kendaraan harus memutar arah.
Baca Juga: Polisi Buru Pengemudi Gran Max Usai Terekam Todongkan Diduga Pistol di Tol Cipularang
Sementara itu, menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta hingga pukul 18.00 WIB, sebanyak 53 RT di wilayah Jakarta masih terdampak banjir, selain beberapa ruas jalan umum dan tol.
Empat ruas jalan di Jakarta Barat turut tercatat mengalami genangan dengan ketinggian air antara 10 hingga 18 cm. Salah satu titik terdalam terjadi di wilayah Kembangan dan Kedoya.
Banjir yang melanda tol dan jalan utama ini menunjukkan dampak langsung dari curah hujan tinggi terhadap aktivitas transportasi warga.