news

Baru Terungkap, Proyek KF-21 Boramae Bukan Cuma Kerjasama RI dan Korsel, Amerika Serikat Punya Andil Besar!

Senin, 20 November 2023 | 20:28 WIB
Baru Terungkap, Proyek KF-21 Boramae Bukan Cuma Kerjasama RI dan Korsel, Amerika Serikat Punya Andil Besar! (Dok/KAI)

BOGORINSIDER.com -- Sebagaimana diketahui, pada 9 April 2021, proyek KF-21 Boramae yang melibatkan Indonesia dan Korea Selatan resmi diluncurkan.

Namun, artikel Forbes Japan pada 7 Mei 2021 mengungkapkan adanya peran besar Ameriksa Serikat dalam proyek pesawat jet tempur jenis KF-21 Boramae yang disebut-sebut kerjasama Indonesia dan Korea Selatan.

Melalui Lockheed Martin, AS turut terlibat dalam proyek ini, menciptakan dinamika menarik dalam kerjasama tersebut.

Baca Juga: Tujuh Kelas Kapal Perang 'Gaek' Milik TNI AL Bakal Diremajakan, Gandeng Jerman Tuk Perbarui Teknologi

Menurut laporan, Amerika Serikat berkontribusi dalam menyuplai teknologi inti KF-21 Boramae, termasuk mesin, persenjataan, dan sistem kontrol penerbangan.

Meskipun demikian, terdapat ketidaksepakatan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat terkait permintaan teknologi, di mana AS menolak menyediakan empat teknologi, termasuk radar AESA.

Forbes Japan mencatat bahwa Amerika Serikat, meskipun terlibat dalam proyek ini, tidak sepenuhnya memenuhi semua permintaan Korea Selatan.

Baca Juga: 5 Psikologi Tentang Cinta Wanita, Para Pria Wajib Mengetahui Psikologi ini!

Hal ini menciptakan tantangan karena Amerika Serikat tidak terlihat positif di mata Korea Selatan yang berusaha membangun pesawat tempurnya sendiri.

Pada 19 Mei 2023, Hanwha Systems mengumumkan bahwa radar AESA, komponen kunci dalam KF-21 Boramae, telah mencapai kesesuaian sementara untuk pertempuran.

Pada 4 Maret 2023, media Korea Selatan Koreatimes melaporkan bahwa KF-21 Boramae berhasil melakukan uji radar active electronically scanned array (AESA).

Baca Juga: 10 Psikologi Tentang Cinta Pria, Ternyata Jatuh Cinta Membuat Pria Tidak Peduli dengan Penilaian Sosial Loh!

Menariknya, perjalanan pengembangan radar AESA oleh Korea Selatan dimulai dari penolakan Amerika Serikat untuk mentransfer teknologi saat awal proyek KF-21 Boramae.

Meski Lockheed Martin ikut mendukung proyek ini, pembatasan akses teknologi oleh Amerika Serikat membuat Korea Selatan terpaksa mengembangkan sendiri radar AESA tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini

Lambannya Perkara Kasus Pelecehan di SD Advent Bekasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:17 WIB