Aviation Week edisi 25 Oktober 2023 juga mengungkap bahwa Lockheed Martin mengirimkan insinyurnya untuk berpartisipasi dalam proyek KF-21 Boramae yang dilaksanakan oleh Indonesia dan Korea Selatan.
Namun, kontrak antara Lockheed Martin dan Korea Aerospace Industries (KAI) membatasi peran insinyur AS hanya sebagai penasihat dan pemberi umpan balik.
Penting untuk dicatat bahwa pembatasan akses teknologi oleh Amerika Serikat terhadap KF-21 Boramae menciptakan kekecewaan, terutama mengingat dukungan langsung Lockheed Martin kepada Indonesia pada tahun 2017 untuk terlibat dalam proyek ini.
Sementara Lockheed Martin bersedia mendukung NKRI dalam pengembangan pesawat tempur generasi 4,5 KFX/IFX, AS justru memblokir akses teknologi inti pesawat KF-21 Boramae saat Indonesia sudah terikat kerjasama dengan Korea Selatan.***
Artikel Terkait
Penampilan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina saat naik jet pribadi ke pernikahan Kaesang dan Erina bikin pangling
Satu Pilot Korban Jiwa Pesawat Super Tucano Milik TNI yang Jatuh di Pasuruan Ditemukan, Masih Ada Lagi?
Spesifikasi Super Tucano, Pesawat Latih Milik TNI AU yang Jatuh di Pasuruan dan Menewaskan Pilot
Sempat Hilang Kontak, Ini Kronologi Dua Pesawat Super Tucano Milik TNI AU Jatuh di Pasuruan
Daftar Korban Kecelakaan Pesawat Militer TNI AU yang Jatuh di Pasuruan, Berikut Profil dan Biodatanya
Spesifikasi Panser 8X8 N WAV, Kendaraan Lapis Baja Korea Selatan yang Akan Mulai Produksi di Polandia
Mejeng di Dubai Airshow 2023, Angkatan Udara Uni Emirat Arab Beli 40 Pesawat Latih B-250 T dari Calidus
Tujuh Kelas Kapal Perang 'Gaek' Milik TNI AL Bakal Diremajakan, Gandeng Jerman Tuk Perbarui Teknologi