BOGORINSIDER.com -- SMPN 3 Depok tengah dilanda sorotan publik menyusul dugaan kasus pelecehan oleh seorang oknum guru berinisial IR terhadap siswi. Menanggapi kasus tersebut, puluhan alumni dan siswa sekolah itu menggelar aksi protes pada Jumat, 23 Mei 2025.
Massa berkumpul di depan sekolah sejak pukul 14.00 WIB, membawa poster dan menyuarakan tuntutan agar kasus ini diusut secara terbuka dan pelaku menerima hukuman yang setimpal.
Salah satu koordinator aksi, Markus, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kasus ini. Ia merasa kecewa sebagai alumni dan menyayangkan tindakan oknum guru yang seharusnya menjadi panutan justru mencoreng nama baik sekolah.
Baca Juga: Lagi-lagi PPDS UI lakukan tindakan pelecehan seksual rekam mahasiswa mandi
Markus juga menyebut adanya indikasi bahwa pihak sekolah cenderung menutup-nutupi kasus ini. Ia menyoroti minimnya dukungan dari guru-guru terhadap korban, bahkan terkesan menutupi fakta yang ada.
“Saya sebagai alumni merasa malu sekali. Ini tidak hanya menyakiti korban, tapi juga menghancurkan citra sekolah. Apalagi kalau ternyata memang ditutupi oleh para pengajar sendiri,” ujar Markus di sela-sela aksi.
Menanggapi kemarahan publik dan tekanan dari berbagai pihak, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah, menyatakan bahwa pihaknya sangat prihatin dan meminta maaf atas keresahan yang dirasakan masyarakat, terutama para orang tua siswa.
Ia menegaskan tidak ada toleransi terhadap bentuk kekerasan, termasuk pelecehan di lingkungan pendidikan.
Sebagai langkah awal, guru terduga pelaku telah dinonaktifkan dari seluruh kegiatan akademik. Dinas Pendidikan juga sedang melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan objektif untuk memastikan proses berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.
Baca Juga: Dokter kandungan Syafril Firdaus terduga pelaku pelecehan seksual di Garut tak lagi berpraktik
Dalam waktu bersamaan, dinas memastikan korban mendapatkan pendampingan psikologis dan perlindungan maksimal melalui UPTD-PPA di bawah koordinasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Depok.
Siti juga menekankan pentingnya evaluasi sistem internal sekolah, termasuk dalam pengawasan dan pembinaan tenaga pendidik.
Upaya peningkatan edukasi tentang perlindungan peserta didik pun akan diperkuat.
Ia menyerukan agar semua elemen masyarakat—baik orang tua maupun pendidik berperan aktif dalam menjaga lingkungan sekolah agar tetap aman dan bebas dari kekerasan.
Baca Juga: Kasus dugaan pelecehan seksual dokter kandungan Iril Syafril, publik soroti sosok istrinyaBaca Juga: Lagi-lagi PPDS UI lakukan tindakan pelecehan seksual rekam mahasiswa mandi
Artikel Terkait
Profil Muhammad Syafril Firdaus, dokter kandungan di Garut yang diduga terlibat kasus pelecehan seksual
Kesaksian sosok mantan istri dokter lakukan pelecehan dari Art hingga pasien memilih bercerai
Kasus dugaan pelecehan seksual dokter kandungan Iril Syafril, publik soroti sosok istrinya
Dokter kandungan Syafril Firdaus terduga pelaku pelecehan seksual di Garut tak lagi berpraktik
Lagi-lagi PPDS UI lakukan tindakan pelecehan seksual rekam mahasiswa mandi