Rangkuman Kasus Dosen dan Mahasiswi Selingkuh, Sanksi Suhardiansyah dan Veni Oktaviana Gak Main-main

BOGORINSIDER.com -- Skandal memalukan yang melibatkan seorang mahasiswi dan seorang dosen di UIN Raden Intan Lampung telah menggemparkan dunia maya.

Dalam peristiwa ini, Veni Oktaviana, seorang mahasiswi semester 7 program studi Manajemen Pendidikan Islam di UIN Raden Intan Lampung, terlibat dalam skandal perselingkuhan dengan oknum dosen bersama Suhardiansyah.

Veni Oktaviana, saat ini berusia 22 tahun, terdaftar sebagai mahasiswa aktif UIN Raden Intan Lampung sejak tahun 2020.

Baca Juga: 8 Tips inspirasi desain plafon pada kamar tidur, menciptakan atmosfer yang nyaman dan menenangkan

Dia adalah seorang mahasiswi yang aktif di media sosial dan sering membagikan aktivitas sehari-harinya kepada pengikutnya.

Melalui postingan di berbagai platform media sosialnya, dia membagikan momen liburan seperti kunjungan ke Bromo, Malioboro, dan destinasi lainnya.

Suhardiansyah, sang dosen yang terlibat dalam peristiwa ini, merupakan dosen pendidikan guru madrasah di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung yang berstatus kontrak.

Baca Juga: Mulai dari Sarapan Hingga Makan Malam, Ada Semua! Nih 7 Rekomendasi Kuliner Enak di Jakarta Timur

Kejadian memalukan ini terjadi ketika skandal perselingkuhan Veni Oktaviana dan dosen Suhardiansyah tertangkap basah dan digerebek oleh warga sekitar perumahan mereka.

Berita ini lantas viral di media sosial, dan setelah itu, Veni Oktaviana tampaknya menghilang dari dunia maya.

Beberapa akun media sosial baru muncul yang mengklaim sebagai akun resmi miliknya, seperti akun Instagram @veni_oktavv.

Baca Juga: Kunjungi Destinasi Wisata Panorama Boyolali, Sebuah Pengalaman Wisata yang Tak Boleh Dilewatkan!

Namun, keaslian akun-akun tersebut masih belum dapat dipastikan, dan beberapa di antaranya tampak mengarahkan pengikutnya ke produk jualan di Shopee.

Melalui akun media sosial yang terhubung dengan nama Veni Oktaviana, dia mengklarifikasi peristiwa tersebut, menyebut dirinya sebagai korban, dan meminta maaf atas perbuatannya.