Miris! Ternyata Makanan dan Minuman Berbakteri Justru Makin Banyak Digemari

photo author
- Jumat, 7 Oktober 2022 | 17:45 WIB
Miris! Makanan dan Minuman Berbakteri Justru Makin Banyak Digemari. Foto/Instagram ( Foto/Instagram)
Miris! Makanan dan Minuman Berbakteri Justru Makin Banyak Digemari. Foto/Instagram ( Foto/Instagram)

BOGORINSIDER.com --Produk makanan maupun minuman berbakteri makin mendapat tempat di hati konsumen.

Produk yang di dalamnya terdapat bakteri menguntungkan yaitu bakteri probiotik yang memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh, terutama dalam saluran pencernaan.

Dari peran bakteri ini, manfaat probiotik dirasakan bukan hanya di area perut. Banyak bagian tubuh lain yang diuntungkan dari bakteri probiotik.

Baca Juga: Kumpulan Zodiak yang Paling Puas Ketika Melakukan Seks

Para peneliti di Cornell University telah menemukan bahwa memasukkan minuman probiotik dalam diet Anda dapat membantu mencegah resistensi insulin, atribut utama dari penyakit yang disebabkan pola makan seperti diabetes tipe 2.

Makan berlebihan yang dapat menyebabkan obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin dan diabetes.

Probiotik, biasanya ditemukan dalam usus manusia bisa tubuh digunakan untuk membantu mencegah diabetes.

“Kami sudah menyadari bahwa konsumsi berlebihan makanan tinggi lemak, bahkan untuk waktu yang singkat, dapat menyebabkan perkembangan penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2,” kata peneliti, Carl Hulston, seperti dilansir laman Health Me Up.

Baca Juga: Ramalan Percintaan Zodiak Hari Ini Selasa 27 September 2022: Sagitarius, Capricorn, Aquarius Hingga Pisces

“Oleh karena itu studi ini menemukan bahwa probiotik memiliki potensi untuk mencegah resistensi insulin pada manusia merupakan terobosan yang sangat signifikan,” jelas Hulston.

Sebagai bagian dari studi ini, 17 orang sehat dibagi menjadi dua kelompok. Keduanya dipertahankan asupan makanan yang biasa mereka makan untuk tiga minggu pertama penelitian.

Salah satu kelompok diminta mengonsumsi dua botol minuman susu fermentasi probiotik setiap hari.

Selama minggu keempat penelitian, kedua kelompok kemudian mengonsumsi lemak tinggi dan diet energi tinggi. Asupan probiotik dipertahankan untuk kelompok yang sama selama seminggu ini.

Temuan menunjukkan bahwa kelompok yang mengonsumsi lemak tinggi selama tujuh hari mengalami penurunan sensitivitas insulin sekitar 27 persen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kenapa Sering Laper Tengah Malam?

Rabu, 17 September 2025 | 21:20 WIB

Cedera Mata Akibat Padel Risiko paling Diremehkan

Rabu, 17 September 2025 | 21:13 WIB

Ganti 4 Minuman ini Agar Ginjal Tetap Sehat

Rabu, 17 September 2025 | 20:53 WIB

Waspada, Tiba-tiba Memar tanpa Benturan

Rabu, 17 September 2025 | 20:46 WIB

Perlukah Rambut Dicukur Habis? Ini Penjelasan Dokter !

Rabu, 17 September 2025 | 20:36 WIB

Rambut Rontok dan Kering Atasi dari Rumah

Selasa, 16 September 2025 | 20:50 WIB

Khasiat Jahe Merah dan Lemon untuk Tubuh

Selasa, 16 September 2025 | 20:37 WIB

Terpopuler

X