4 Cerita Mengerikan yang Pernah Terjadi Pada Pengguna Media Sosial

BOGORINSIDER.com -- Saat ini media sosial hadir membuat komunikasi lebih mudah dan membantu untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan teman meski dalam jarak yang jauh.

Namun, media sosial telah mengubah cara berkomunikasi manusia dari berkirim surat melalui kantor pos hingga menjadi lebih cepat seperti sekarang ini.

Dengan adanya media sosial juga banyak orang lebih berani mengekspresikan keahliannya dalam bentuk video untuk dikenal orang.

Namun dengan perkembangan media sosial juga memiliki sisi buruk, baik itu di Facebook, Twitter, Instagram, Tiktok dan lainnya.

Berikut telah dirangkum dari Pikiran-Rakyat.com, 4 cerita mengerikan yang pernah terjadi pada pengguna media sosial.

- Video Tiktok Berujung Kematian

Seorang remaja berusia 15 tahun di Meksiko bernama Yazmin Esmeralda menemukan senapan mesin ringan di lemari rumah neneknya dengan jenis Uzi 9mm. Kemudian dia meminta adik laki-lakinya untuk merekam video dengan harapan terlihat bagus di Tiktok.

Tapi tragisnya dia malah menembak dirinya sendiri saat membuat video tersebut, dan wartawan mengatakan dia meninggal ditempat.

Menurut penyelidikan para ahli dalam kasus ini, dipercaya jika kebiasaan obat-obat terlarang di negara itu yang membuat Esmeralda tertarik pada senjata tersebut.

Seorang pejabat negara bagian di Sinaloa, Maria Teresa Guerra Ochoa menjelaskan Karena banyak masyarakat dari kalangan bawah sehingga memandang gangster sebagai simbol kesuksesan sehingga mereka mengidolakannya.

- Influencer Pakistan Diserang Massa

Bagi negara lain mungkin nama Ayesha Akram sangat asing di telinga, namun di Pakistan dia merupakan seorang selebriti media sosial.

Sayangnya ketenaran Ayesha Akram tersebut malah menjadi petaka buat dirinya sendiri.

Kejadian pada Agustus 2021, Ayesha Akram dan sekelompok temannya mengunjungi monumen Minar e Pakistan di Lahore untuk mengabadikan perayaan Hari Kemerdekaan negara itu.

Namun ketika mereka sedang mengambil gambar di Iqbal Park, ratusan pria mengerumuni mereka. Mulanya para pria tersebut hanya minta foto selfie, namun tak lama kemudian keadaan berubah menjadi kekerasan.