BOGORINSIDER.com - Awal dekade 80-an menjadi masa suram bagi industri game di Amerika, yang nyaris lumpuh akibat krisis besar 1982–1985. Kehadiran Nintendo bersama karakter Mario dari Jepang berhasil menyelamatkan dan membangkitkan kembali pasar game. Tokoh karya Shigeru Miyamoto ini telah mendunia, meski adaptasi filmnya pada 1993 menuai hasil buruk.
Tahun 2023, giliran Illumination—studio di balik Despicable Me, Minions, Sing, dan The Secret Life of Pets—menghidupkan kembali petualangan Mario dan Luigi melalui animasi. Kisahnya berpusat pada dua bersaudara tukang pipa asal Brooklyn, Mario (Chris Pratt) dan Luigi (Charlie Day), yang terperangkap di pipa misterius menuju dimensi lain. Mario terdampar di Mushroom Kingdom dan bekerja sama dengan Putri Peach (Anya Taylor-Joy) untuk menggagalkan rencana Bowser (Jack Black), sementara Luigi terseret ke Dark Land yang penuh bahaya.
Pendekatan cerita cenderung mengikuti formula klasik gim Mario, ditambah sedikit elemen dari berbagai seri gamenya. Strategi aman ini memang membuat film mudah diikuti siapa saja, bahkan bagi yang tak pernah memainkan gamenya, tetapi alur di awal terasa lambat dan berulang. Penceritaan juga minim inovasi, sehingga tokohnya sekadar tampil sebagai pahlawan “yang sudah ditakdirkan”.
Baca Juga: Hafalan Shalat Delisa – Kisah Ketabahan di Tengah Gelombang Tsunami
Meski begitu, film ini sarat easter egg dan referensi yang akan memanjakan penggemar lama. Visual animasi digarap dengan detail, membawa imajinasi Shigeru Miyamoto seolah langsung meloncat ke layar. Penampilan Jack Black sebagai Bowser dan Charlie Day sebagai Luigi menjadi sorotan, sementara chemistry antara Mario dan Luigi memberi sentuhan hangat.
Secara keseluruhan, The Super Mario Bros. Movie jauh melampaui versi 1993, meski naskahnya tidak terlalu istimewa. Nilai akhir: 3,6 dari 5 — menarik bagi fans setia, tapi tidak semua orang akan terkesan.