BOGORINSIDER.com - Pernah nggak sih kamu tiba-tiba ngerasa mellow, hampa, atau bahkan sedih banget pas menjelang maghrib? Padahal sebelumnya hari kamu biasa aja, nggak ada masalah besar. Rasanya kayak dada kosong, pikiran ngelayang, dan perasaan jadi nggak karuan. Banyak orang mengalami hal yang sama, dan fenomena ini bukan hal aneh bahkan punya istilah tersendiri: “sedih pas maghrib.”
Ternyata, rasa sedih di waktu-waktu menjelang senja bukan cuma perasaan pribadi. Ada penjelasan ilmiah, psikologis, bahkan spiritual yang bisa menjawab kenapa banyak orang merasa seperti itu.
1. Pengaruh Ritme Sirkadian Tubuh
Tubuh manusia punya jam biologis alami yang disebut ritme sirkadian. Jam ini ngatur banyak hal: energi, hormon, hingga suasana hati. Nah, menjelang sore hingga malam, ritme sirkadian cenderung mengalami penurunan mood dan energi.
Saat maghrib, tubuh mulai bersiap untuk fase istirahat. Hormon seperti serotonin (hormon bahagia) mulai menurun, digantikan dengan peningkatan melatonin (hormon tidur). Perubahan ini bisa bikin kamu merasa lebih sensitif secara emosional, bahkan tanpa alasan yang jelas.
2. Kenangan dan Memori Emosional
Senja dan maghrib seringkali mengaktifkan memori emosional yang kuat. Buat banyak orang, waktu maghrib diasosiasikan dengan momen pulang, kebersamaan keluarga, suara azan, atau nostalgia masa kecil. Ketika kenyataan sekarang jauh dari suasana hangat itu, muncul perasaan kehilangan atau sepi.
Waktu hening di sore hari juga bikin otak kita mulai berpikir lebih dalam kadang soal kehidupan, masa lalu, atau hal-hal yang kita pendam. Nggak heran kalau akhirnya rasa sedih itu muncul begitu saja.
3. Energi Menurun, Emosi Meningkat
Setelah beraktivitas seharian, tubuh mulai kelelahan. Tingkat energi menurun, tapi pikiran justru makin aktif terutama buat yang punya kecenderungan overthinking. Kombinasi antara capek fisik dan pikiran yang sibuk bisa memicu rasa sedih, galau, bahkan cemas.
Apalagi kalau kamu belum makan atau tidur dengan baik, kadar gula darah menurun bisa memperparah suasana hati. Jadi, sedih pas maghrib kadang juga berkaitan dengan kondisi fisik yang menurun.
4. Stres dan Tekanan yang Menumpuk Seharian
Buat sebagian orang, sore adalah waktu refleksi tanpa disadari. Setelah seharian kerja, kuliah, atau menghadapi dunia luar, segala stres dan tekanan yang tertumpuk bisa tiba-tiba muncul di saat sunyi dan maghrib adalah waktu yang seringkali hening dan penuh jeda.
Kita jadi punya waktu buat ngerasain capeknya hati yang dari pagi ditahan-tahan. Nggak heran kalau perasaan yang terpendam seharian baru “pecah” pas maghrib tiba.
5. Aspek Spiritual: Waktu Peralihan yang Sakral
Dari sisi spiritual, waktu maghrib adalah waktu transisi dari siang ke malam. Dalam budaya dan agama, waktu maghrib sering dianggap sebagai waktu penuh makna, bahkan misterius. Bagi umat Muslim, azan maghrib jadi pengingat penting untuk shalat, berbuka, atau kembali ke rumah.
Nuansa langit yang berubah, suara azan berkumandang, dan suasana yang hening bisa memunculkan perasaan eksistensial, semacam pertanyaan dalam hati: “Aku lagi ngapain hidup?”, “Udah sejauh apa aku jalan?”, “Apa aku bahagia?”
Perasaan ini wajar, bahkan bisa jadi bagian dari proses introspeksi diri.
Jadi, Apa yang Bisa Dilakukan Kalau Sedih Pas Maghrib?
Kalau kamu sering ngerasa sedih pas maghrib, tenang. Itu bukan tanda kamu lemah atau aneh. Tapi penting juga untuk menjaga kesehatan mental dan emosionalmu, misalnya dengan:
Melakukan aktivitas ringan yang menenangkan seperti jalan sore, journaling, atau mendengarkan musik yang menyejukkan hati.