Kenapa sih Stress Bisa Bikin Badan Lurus Ataupun Gemuk? Ini Penjelasannya!

BOGORINSIDER.com – Stres sering kali memengaruhi berat badan seseorang, tapi menariknya efeknya bisa berbeda. Ada orang yang mengalami penurunan berat badan drastis, sementara yang lain justru bertambah gemuk. Apa yang sebenarnya terjadi di balik fenomena ini?

Peran Hormon Kortisol

Menurut ahli gizi, perbedaan ini erat kaitannya dengan hormon stres, yaitu kortisol. Saat stres, tubuh melepaskan kortisol untuk memicu mekanisme fight or flight. Pada sebagian orang, kortisol menekan nafsu makan sehingga asupan makanan berkurang dan berat badan turun.

Namun, pada orang lain, kortisol justru meningkatkan rasa lapar, terutama keinginan mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak. Akibatnya, berat badan bisa melonjak meski sedang berada dalam tekanan psikologis.

Faktor Gaya Hidup Ikut Berperan

Selain hormon, pola hidup juga menentukan arah perubahan berat badan saat stres:

Kurang tidur bisa memicu peningkatan ghrelin (hormon lapar) dan menurunkan leptin (hormon kenyang).

Aktivitas fisik menurun saat stres kronis membuat kalori berlebih lebih mudah menumpuk.

Kebiasaan coping ada yang melampiaskan stres dengan ngemil, ada pula yang kehilangan selera makan sama sekali.

Mana yang Lebih Berbahaya?

Baik penurunan maupun peningkatan berat badan akibat stres tetap berisiko jika tidak terkontrol. Berat badan turun drastis bisa menandakan gangguan metabolisme, sementara naik signifikan meningkatkan risiko obesitas dan penyakit kronis.

Cara Menjaga Berat Badan Saat Stres

• Tetap makan teratur, meski porsi kecil.
• Pilih makanan bernutrisi, hindari junk food sebagai pelarian.
• Atur tidur cukup agar hormon lapar dan kenyang seimbang.
• Lakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan.
• Cari bantuan profesional bila stres berkepanjangan memengaruhi kesehatan fisik.

Kesimpulan