BOGORINSIDER.com - Berbelanja di supermarket idealnya dapat dilakukan secara hemat jika mengikuti rencana awal. Namun, banyak orang justru belanja melebihi anggaran karena terkena strategi halus dari pihak toko.
Berdasarkan laporan dari AARP (3 Juni 2025), berikut adalah lima taktik umum yang digunakan supermarket untuk membuat pelanggan belanja lebih banyak:
-
Rak Diskon Belum Tentu Lebih Murah
Baca Juga: Tips Nutrisi Sebelum dan Sesudah Lari: Biar Tubuh Lebih Siap dan Pulih Lebih Cepat
Meskipun terlihat menggiurkan, produk di rak diskon sering kali bukan pilihan termurah. Pakar keuangan Andrea Woroch menyarankan agar pembeli tetap membandingkan harga dengan produk sejenis di rak biasa. Jika barang di rak diskon tidak sesuai daftar belanja, sebaiknya dilewati. -
Letak Barang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Produk yang diletakkan sejajar mata cenderung lebih menarik, walaupun harganya belum tentu ekonomis. Barang dengan harga lebih rendah biasanya ditempatkan di bagian rak yang sulit dijangkau, seperti di atas atau bawah. Oleh karena itu, penting untuk menelusuri seluruh rak. -
Harga Peralatan Rumah Tangga Lebih Tinggi
Barang-barang seperti pembersih rumah atau peralatan dapur memang mudah ditemukan di supermarket, tapi biasanya dijual dengan harga lebih mahal. Menurut analis ritel Phil Lempert, hal ini terjadi karena produk tersebut dibeli dari distributor, bukan langsung dari pabrik, sehingga harga naik. -
Buah dan Sayuran Potong Dijual Lebih Mahal
Baca Juga: 6 Cara Cerdas Hemat Ala Anak Kos Kekinian
Sayur dan buah yang telah dikemas dan dipotong memang praktis, namun harganya bisa dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan yang utuh. Laurie Hise menjelaskan bahwa selain produk, pelanggan juga membayar jasa pemotongan, kemasan, dan bahan tambahan untuk menjaga kesegaran. -
Sampel Makanan Bisa Picu Belanja Impulsif
Pemberian makanan gratis bukan hanya sekadar promosi. Strategi ini dirancang untuk membangkitkan rasa lapar dan mendorong pembelian. Martin Lindstrom menyebutkan bahwa cicipan makanan bisa memicu nafsu makan dan bahkan membuat orang membeli barang-barang lain yang sebenarnya tidak direncanakan.