Tanpa Disadari, Ini 5 Cara Supermarket Membuatmu Lebih Boros Saat Belanja

photo author
- Kamis, 7 Agustus 2025 | 13:40 WIB
 Seorang pembeli tengah memilih alpukat segar di salah satu supermarket Korea Selatan saat berbelanja kebutuhan Ramadan. Penataan buah yang rapi dan beragam harga menarik menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, meski tetap perlu cermat agar tidak boros. (Foto/YouTube - @BiancaKartika.)
Seorang pembeli tengah memilih alpukat segar di salah satu supermarket Korea Selatan saat berbelanja kebutuhan Ramadan. Penataan buah yang rapi dan beragam harga menarik menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, meski tetap perlu cermat agar tidak boros. (Foto/YouTube - @BiancaKartika.)

BOGORINSIDER.com - Berbelanja di supermarket idealnya dapat dilakukan secara hemat jika mengikuti rencana awal. Namun, banyak orang justru belanja melebihi anggaran karena terkena strategi halus dari pihak toko.

Berdasarkan laporan dari AARP (3 Juni 2025), berikut adalah lima taktik umum yang digunakan supermarket untuk membuat pelanggan belanja lebih banyak:

  1. Rak Diskon Belum Tentu Lebih Murah
    Meskipun terlihat menggiurkan, produk di rak diskon sering kali bukan pilihan termurah. Pakar keuangan Andrea Woroch menyarankan agar pembeli tetap membandingkan harga dengan produk sejenis di rak biasa. Jika barang di rak diskon tidak sesuai daftar belanja, sebaiknya dilewati.

    Baca Juga: Tips Nutrisi Sebelum dan Sesudah Lari: Biar Tubuh Lebih Siap dan Pulih Lebih Cepat
  2. Letak Barang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
    Produk yang diletakkan sejajar mata cenderung lebih menarik, walaupun harganya belum tentu ekonomis. Barang dengan harga lebih rendah biasanya ditempatkan di bagian rak yang sulit dijangkau, seperti di atas atau bawah. Oleh karena itu, penting untuk menelusuri seluruh rak.

  3. Harga Peralatan Rumah Tangga Lebih Tinggi
    Barang-barang seperti pembersih rumah atau peralatan dapur memang mudah ditemukan di supermarket, tapi biasanya dijual dengan harga lebih mahal. Menurut analis ritel Phil Lempert, hal ini terjadi karena produk tersebut dibeli dari distributor, bukan langsung dari pabrik, sehingga harga naik.

  4. Buah dan Sayuran Potong Dijual Lebih Mahal
    Sayur dan buah yang telah dikemas dan dipotong memang praktis, namun harganya bisa dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan yang utuh. Laurie Hise menjelaskan bahwa selain produk, pelanggan juga membayar jasa pemotongan, kemasan, dan bahan tambahan untuk menjaga kesegaran.

    Baca Juga: 6 Cara Cerdas Hemat Ala Anak Kos Kekinian
  5. Sampel Makanan Bisa Picu Belanja Impulsif
    Pemberian makanan gratis bukan hanya sekadar promosi. Strategi ini dirancang untuk membangkitkan rasa lapar dan mendorong pembelian. Martin Lindstrom menyebutkan bahwa cicipan makanan bisa memicu nafsu makan dan bahkan membuat orang membeli barang-barang lain yang sebenarnya tidak direncanakan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dheandra Maisha

Sumber: haluan.co

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kenapa Sering Laper Tengah Malam?

Rabu, 17 September 2025 | 21:20 WIB

Cedera Mata Akibat Padel Risiko paling Diremehkan

Rabu, 17 September 2025 | 21:13 WIB

Ganti 4 Minuman ini Agar Ginjal Tetap Sehat

Rabu, 17 September 2025 | 20:53 WIB

Waspada, Tiba-tiba Memar tanpa Benturan

Rabu, 17 September 2025 | 20:46 WIB

Perlukah Rambut Dicukur Habis? Ini Penjelasan Dokter !

Rabu, 17 September 2025 | 20:36 WIB

Rambut Rontok dan Kering Atasi dari Rumah

Selasa, 16 September 2025 | 20:50 WIB

Khasiat Jahe Merah dan Lemon untuk Tubuh

Selasa, 16 September 2025 | 20:37 WIB

Terpopuler

X